Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya mengimbau kepada seluruh peserta SBMPTN agar mengisi dan melengkapi kode soal saat ujian berlangsung. Sebab, kalau kode soal lupa atau salah memasukkan saat ujian tes maka nilai hasil ujian tidak bisa keluar.
Prof M Nasih Rektor Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, merujuk pengalaman tahun lalu banyak sekali peserta yang tidak memasukkan kode soal di lembar jawaban. Hasilnya, nilai hasil tes mereka tidak keluar.
“Ini bisa merugikan peserta. Sebab, nilai SBMPTN sekarang ini juga jadi acuan untuk jalur Perguruan Tinggi Negeri jalur mandiri, sehingga peserta yang nilainya tidak keluar sulit untuk masuk Universitas manapun di jalur mandiri. Harus mengulang tahun berikutnya,” katanya saat konferensi pers bersama Panlok 50 Surabaya SBMPTN di Unair, Kamis (5/4/2018).
Panlok 50 SBMPTN juga menyarankan agar lulusan angkatan 2016 dan 2017 segera mendaftar lebih awal. Hal ini untuk memudahkan panitia mengelola penempatan peserta dalam proses pelaksanaan. Misalnya, angkatan 2016 dan 2017 tidak bercampur dengan angkatan 2018.
Selain itu, kata Nasih, hal ini untuk kondusifitas dalam pelaksanaan tes. Karena, kalau angkatan lama dengan angkatan baru bercampur membuat petugas lebih curiga.
“Kecurigaannya mungkin ada yang terkait joki dan sebagainya,” katanya. (bid/tna/ipg)