Perkembangan teknologi yang melaju pesat, ternyata tak membuat perpustakaan dan Buku Fisik kehilangan peminatnya.
Untuk itu, suarasurabaya.net mencoba mencari tahu hal tersebut dengan mewawancarai empat mahasiswa dari empat kampus negeri di Kota Surabaya.
Hasilnya, tiga dari mereka menjawab lebih memilih buku fisik dan satu lainnya menjawab menyukai keduanya. Terkait minat berkunjung ke perpustakaan, mereka kompak menjawab berminat dan terakhir kali berkunjung ke perpustakaan tak jauh dari dua minggu ini.
Fahamsyah mahasiswa Antropologi Unair menyebut, ia terakhir kali berkunjung ke perpustakaan pada 7 September 2018. Sedangkan, Centa Novota mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Ampel menyebut, ia terakhir berkunjung ke perpustakaan pada 11 September 2018.
Sedangkan Agi Ramadhan mahasiswa Teknologi Pangan UPN menyebut, ia terakhir berkunjung ke perpustakaan pada 10 September 2018. Serta M.Eko mahasiswa Teknik Fisika ITS terakhir kali berkunjung ke perpustakaan pada 12 September 2018. Kesemuanya mengaku, perpustakaan kampus menjadi tempat mereka mencari buku yang diinginkan.
Dua dari mereka mengaku mendatangi perpustakaan secara reguler sedangkan sisanya mendatangi perpustakaan ketika membutuhkan referensi saja.
Namun, mereka semua sepakat bahwa ketersediaan buku yang lengkap dan fasilitas penunjang yang memadai penting bagi sebuah perpustakaan yang ideal. Para mahasiswa ini juga sepakat bahwa buku fisik tetap akan eksis dan diminati.
“Penting, karena membaca bukan sekedar efisiensi yang terdapat di ebook. Namun buku (fisik) lebih menawarkan kenyamanan dalam membaca,” kata Fahamsyah. (bas/tin/dwi)