Sabtu, 1 Februari 2025

Buku Democratic Policing, Menegaskan Kembali Polisi sebagai Institusi Sipil

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Bedah buku Demokratic Policing yang ditulis Jenderal Tito Karnavian Kapolri dan Prof Bambang Sulistyo di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (9/3/2018). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Buku Demokratic Policing yang ditulis Jenderal Tito Karnavian Kapolri dan Prof Bambang Sulistyo dibedah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (9/3/2018).

Brigjend Pol Muhammad Iqbal Karo Penmas Mabes Polri hadir mewakili Kapolri untuk mengulas isi buku ini di depan audiens mahasiswa dan masyarakat.

Iqbal mengatakan, sangat berterima kasih akademisi dan aktivis menyambut baik buku ini. Menurutnya, tugas kepolisian tidak akan baik kalau tidak ada dukungan dari masyarakat.

Dalam buku ini, kata Iqbal, Polisi dituntut harus paham betul melaksanakan tugas-tugas kepolisian di era demokrasi.

“Saya datang memenuhi undangan mewakili Kapolri. Kami berterima kasih kepada seluruh akademisi dan aktivis atas respons yang baik hadirnya buku ini,” ujarnya di Gedung Gema Unesa.

Iqbal berharap, ketika Kapolri mewajibkan anggota polri membaca dan menerapkannya dalam bertugas, maka masyarakat akan lebih percaya, tugas polisi tidak lepas dari masyarakat.

Bambang Sulistyo yang juga penulis buku ini mengatakan, bahwa buku ini mengulas bagaimana menegaskan Polri adalah institusi sipil, maka kalau pejabatnya salah harus di proses pidana sipil.

“Dunia berubah, Indonesia berubah, dan tugas polisi sekarang sebagai institusi sipil harus ditegaskan. Polisi itu institusi sipil, pejabatnya kalau salah kena pidana sipil,” kata Bambang Sulistyo.

Menurut Bambang, Polisi adalah institusi sipil yang dipersenjatai yang kadang-kadang polisinya sendiri belum paham. Buku ini, kata Bambang, menjadi bacaan wajib bagi anggota.

Bambang juga mengatakan, tantangan Polri yang mendesak saat ini adalah menghadapi isu Sara.

“Tantangan polisi saat ini menghadapi sara. Kasus hoaks tidak ada dalam era domain polisi lama, polisi sekarang harus menghadapinya,” katanya.

Buku ini telah dicetak 4.000 eksemplar dan menjadi bacaan wajib anggota Polri. Buku ini menjadi tema pendidikan Polri dari Bintara sampai Pati. (bid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 1 Februari 2025
26o
Kurs