Komisi IX DPR RI akan menggelar Rapat Kerja Gabungan (RAKERGAB) dengan Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan, dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) beserta Direktur Utama BPJS Kesehatan.
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk memenuhi Ruang Rapat Komisi IX, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018), pada pukul 14.00 WIB.
Adapun topik yang akan dibahas adalah bagaimana menanggulangi dan mengendalikan defisit keuangan di BPJS Kesehatan.
Tony Samosir Ketua Umum KPCDI mengatakan, rapat itu digelar secara terbuka dan penting diketahui oleh beberapa pihak yang terkena imbas dari defisitnya keuangan BPJS yang begitu besar pada tahun ini. Seperti pasien, dokter, dan rumah sakit.
“Saya dapat kabar dari staf di sana, kalau besok akan ada rapat terbuka mengenai defisit keuangan BPJS. Wah ini menarik dan harus diketahui oleh masyarakat. Terutama pasien yang selama ini dirugikan oleh kebijakan BPJS Kesehatan, ayo datang. Juga dokter dan pemilik rumah sakit, yang sudah tidak dibayar berbulan-bulan oleh BPJS Kesehatan. Media juga ayo hadir. Kita kawal rapat mereka bersama-sama,” Tony saat dihubungi suarasurabaya.net, Minggu (16/9/2018).
Menurut Tony, kehadiran masyarakat sangat diperlukan untuk ikut mengawasi dan memastikan bahwa kebijakan publik itu nantinya memperhatikan aspirasi masyarakat. Dia mengimbau, bagi masyarakat akan hadir agar tidak lupa membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Kenapa begitu penting kita hadir di sana? Kehadiran kita turut mengawasi bahwa kebijakan itu akan pro rakyat. Silahkan datang, bawa KTP lalu sampaikan ke petugas ingin ke Balkon Ruang Rapat Komisi IX untuk mengikuti rapat tersebut. Ini rapatnya terbuka, masak ditolak hadir. Yang pasti, kami tetap hadir walaupun bagaimana nanti kondisinya,” jelasnya.
Tony berharap, kedatangan masyarakat dalam rapat itu akan membuat DPR lantang bersuara. Di mana, Menteri Keuangan berani membuka audit BPKP, yang bisa menjelaskan alasan keuangan BPJS terus defisit.
“Apakah ada pelanggaran di sana? Untuk itu, kami berharap seluruh insan pers, juga bisa hadir di sana. Torehan tulisan Anda, mungkin dapat menyelamatkan banyak nyawa pasien, bahkan calon pasien,” ujarnya. (ang/dwi)