Salah seorang pendeta Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro yang tidak mau menyebutkan nama menjelaskan bagaimana situasi kejadian ledakan, Minggu (13/5/2018) pagi.
Dia mengatakan, peristiwa ledakan itu terjadi sekitar 10 menit sebelum kebaktian kedua yang dijadwalkan hari Minggu ini.
Ada empat kali Kebaktian di GKI Diponegoro dan kebaktian kedua dijadwalkan dimulai pukul 08.00 WIB.
Lalu 10 menit sebelum Kebaktian, Pendeta itu mengaku berada di dalam gereja.
Sejumlah jemaat kebaktian juga berada di dalam gereja.
Lalu terdengar ledakan dari area parkir sepeda motor. Pendeta ini mengatakan, ledakan itu terdengar sampai tiga kali.
Dia bersama sejumlah jemaat keluar gereja. Dia mendapat informasi ada seorang petugas penjaga keamanan bernama Yesaya yang menjadi korban karena berupaya mencegah pelaku masuk ke lokasi parkir.
Namun dia tidak mengetahui ada berapa orang pelaku peledakan di GKI Diponegoro.
Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian di lokasi.
Kendaraan taktis Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jatim masih berada di lokasi.
Sebelumnya tim Gegana sempat meledakkan sesuatu yang diduga sisa bom yang masih aktif dari lokasi ledakan GKI Jalan Diponegoro.
Sementara itu, Yunus Dolu Pembinaan Masyarakat Kristen Kementrian Agama Kanwil Jatim mengatakan, dengan adanya kejadian ini dia mengimbau para jemaat melakukan aktivitas ibadah di rumah masing-masing. (den/dwi)