Forum Jumatan dijadwalkan bakal dihidupkan kembali oleh Komunitas Bengkel Muda Surabaya, yang sebelumnya memang ada, dan kali ini ditambah aspek literasi.
Mengawali Forum Jumatan pada Jumat (9/2/2018) dijadwalkan bakal digelar pembahasan tentang masa depan buku dan menghadirkan Sirikit Syah selaku pemateri.
“Forum Jumatan rutin digelar Bengkel Muda Surabaya beberapa tahun lalu, setiap Jumat dan terhenti pada dua tahun terakhir. Sesuai namanya maka Forum Jumatan kita gelar setiap Jumat dua minggu sekali,” terang Sirikit Syah penggagas Forum Jumatan pada suarasurabaya.net, Kamis (8/2/2018).
Sirikit telah menjadwalkan untuk menghidupkan kembali rutinitas kegiatan diskusi ini, yang terbuka gratis untuk umum, mulai hari Jumat 9 Februari 2018, bertempat di Ruang Tourism Education Center, Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo 15 Surabaya.
“Format kali ini, Forum Jumatan ditambah dengan aspek literasi. Dan Forum Jumatan ini memang terselenggara bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya,” kata Sirikit.
Tema diskusi pada Forum Jumatan perdana ini adalah: Sejarah Perbukuan dan Berbagai Tantangannya, dan dijadwalkan akan mengulas tentang awal mula penerbitan buku beserta liku-likunya hingga zaman sekarang dan masa yang akan datang.
“Diskusi kita nanti membicarakan sejarah buku dari masa lalu ke masa depan. Pertanyaannya, apakah masih akan ada buku di masa depan??” ujar Sirikit yang juga dikenal sebagai sosok sastrawan asal Surabaya ini.
Sirikit yang telah malang melintang didunia jurnalistik sejak tahun 1984 itu, berharap kehadiran masyarakat, mahasiswa dan siapa saja untuk ikut serta di Forum Jumatan tersebut.
Sementara itu, ditemui ditempat berbeda, Hanif Nasrullah penggemar sastra yang juga kerap berinteraksi kesenian di BMS, mengingatkan bahwa forum semacam ini memang dibutuhkan sebagai sebuah oase ditengah derap perkembangan dan kemajuan kota seperti Surabaya.
“Menarik sekali. Semoga forum seperti ini juga menjadi sarana bagi seniman, pecinta seni maupun masyarakat luas untuk dapat mengapresiasi karya-karya seni. Sastra, musik, menarik untuk dijadikan bahan diskusi pada forum ini,” kata Hanif Nasrullah.(tok/rst)