Sabtu, 23 November 2024

Belajar Berhemat, Smatag Luncurkan e-Kantin

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Belanja menggunakan kartu e-Kantin mengajarkan siswa tidak gagap menggunakan teknologi sekaligus belajar berhemat. Foto: Totok suarasurabaya.net

Sejak dini diajak untuk belajar berhemat, dan tidak boros menggunakan uang saku, sekaligus tidak gagap menggunakan teknologi, khususnya dibidang keuangan, SMA 17 Agustus 1945 (Smatag) Surabaya, Kamis (15/3/2018) luncurkan e-Kantin.

Prehantoro Kepala SMA 17 Agustus 1945 (Smatag) Surabaya, mengingatkan itu kepada siswa-siswi dalam rangka menghadapi perkembangan teknologi sekaligus menghadapi masa depan mereka masing-masing.

“Yang namanya perkembangan teknologi saat ini tidak dapat dibendung. Untuk mempersiapkan masa depan, mulai saat ini semestinya sudah diantisipasi, dan kami ajak anak-anak untuk berhemat sekaligus tidak gagap mengikuti perkembangan teknologi khususnya bidang keuangan,” terang Prehantoro.

Kartu e-Kantin, lanjut Prehantoro memberikan kemudahan kepada siswa saat menggunakannya di kantin sekolah. Karena dengan menggunakan sarana kartu yang dapat dipakai untuk berbelanja tersebut, siswa diharapkan tidak boros dan belajar berhemat.

“Menggunakan kartu ini kan akhirnya membuat para siswa tidak memegang uang dalam bentuk cash. Tentunya para siswa akan berhitung lebih detil dan rinci saat akan membelanjakan uangnya dalam bentuk kartu. Ini pembelajaran yang baik,” kata Prehantoro.

Peluncuran layanan e-Kantin di Smatag Surabaya ini menggandeng Bank Jatim sebagai penyedia kartu untuk pelaksanaan pembayaran e-Kantin, juga dalam rangka mendukung pemerintah terkait Gerakan Non Tunai.


Budi Sumarsono kepala operasional Bank Jatim cabang Surabaya (batik coklat), bersama siswi dan jajaran SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Budi Sumarsono kepala operasional Bank Jatim cabang Surabaya menyampaikan bahwa peluncuran kartu e-Kantin di Smatag Surabaya merupakan yang pertama kali dibuat sebagai pilot project.

“Ini pilot project sekaligus merupakan dukungan gerakan non tunai yang dicanangkan pemerintah. Dengan kartu yang bisa dipakai untuk melakukan pembayaran tol tersebut, pelajar diajak menikmati keuntungan penggunaan sarana transaksi modern non tunai,” kata Budi Sumarsono.

Tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah di Surabaya atau di Jawa Timur pada umumnya nanti akan menggunakan layanan e-Kantin seperti di Smatag Surabaya. “Kami tentunya menyambut positif sekolah-sekolah lain yang ingin menerapkan e-Kantin seperti yang dibuat Smatag Surabaya ini,” tuntas Budi.

Kartu e-Kantin sebelumnya diisi dengan banyak pilihan nominal, terendah 100 ribu rupiah. Kartu tinggal di scan menggunakan perangkat Electronic Data Capture (EDC) yang dimiliki masing-masing penjual makanan di kantin.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs