Suhri N. N. Sinaga Kabag Humas Basarnas Pusat mengatakan, ada dua lokasi parah terdampak gempa dan likuifaksi. Baik di Balaroa dan Petobo yang lumpurnya cukup tinggi.
Namun sampai sekarang Basarnas tidak mendapat data, berapa sebenarnya jumlah penduduk di dua lokasi itu. Karenanya Basarnas tidak bisa memperkirakan, berapa jumlah korban yang belum ditemukan.
“Kami sebetulnya berharap pemerintah daerah memberikan data, berapa sih jumlah penduduk yang bermukim di Balaroa dan Petobo. Sampai sekarang kami belum dapat,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (6/10/2018).
Dengan adanya data itu, kata Suhri, Basarnas bisa mengalokasikan kebutuhan personel dan alat berat di kedua lokasi tersebut sehingga pelaksanaan pencarian bisa maksimal.
“Kalau ada data, kami tinggal mengurangi jumlah penduduk dengan yang sudah ditemukan. Sehingga ketahuan, berapa jumlah korban yang harus kami cari,” katanya.(den)