Jumat, 22 November 2024

Banyuwangi Gelar Tari Gandrung di Dasar Laut

Laporan oleh Pratino Aditya Tama
Bagikan
Ilustrasi, tarian tradisional asal Banyuwangi. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Pemerintah Banyuwangi, Jawa Timur, akan menggelar Underwater Festival yang salah satunya menampilkan atraksi tari gandrung di dasar laut.

Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi, Selasa (3/4/2018) menjelaskan, Festival Bawah Laut itu akan digelar di salah satu objek wisata bahari favorit di Banyuwangi, yakni Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo pada 4 hingga 6 April 2018.

Pada festival itu akan ditampilkan beragam atraksi unik, dari Nemo Dancing (pengamatan ikan Nemo selama 48 jam), tari gandrung di dasar laut, pendidikan bahari, lomba kano, lomba lari sisir pantai, hingga fotografi bawah air.

“Ini merupakan cara kreatif nelayan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Tidak hanya menggelar kegiatan semata, namun mereka juga menyisipkan edukasi bahari kepada kita semua,” tutur Anas seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan nelayan-nelayan di kawasan Bangsring terus menunjukkan perilaku positif untuk mengembangkan daerahnya.

“Ini adalah bentuk partisipasi rakyat dalam memajukan daerah,” ucapnya.

Bangsring Underwater merupakan kawasan konservasi bawah laut yang dikelola oleh nelayan Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Pada 2017 kelompok nelayan di kawasan itu menerima Kalpataru dari Presiden RI karena mampu mengubah pola pikir dari yang dulunya pengebom ikan, menjadi aktif melakukan restorasi terumbu karang.

Muhammad Yanuarto Bramuda Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyuwangi menjelaskan ketiga atraksi bawah air tersebut akan diawali pada 4 April.

Nantinya ada 12 orang yang akan menari gandrung dengan dilengkapi peralatan selam.

“Saat ini para gandrung selam ini terus mematangkan persiapan untuk menari di dasar laut,” ujarnya.

Selain menari gandrung di dasar laut, katanya, juga akan digelar kegiatan saintifik berupa monitoring ikan nemo selama 48 jam tanpa henti. Penyelaman dan pengamatan ikan karang (nemo) ini, juga diupayakan bisa meraih Rekor MURI.

“Penyelamatan dan pengamatan ikan Nemo ini nantinya akan dinilai untuk dapat Rekor MURI,” imbuh Bramuda. (ant/ino/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs