
Banjir bandang yang terjadi Jumat (22/6/2018), merendam sekitar 300 rumah warga di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, yang menjadi daerah di bagian hulu dari sungai Badeng, Banyuwangi. Akibat banjir ini, sebanyak 23 rumah warga mengalami kerusakan. Satu orang juga masih dinyatakan hilang dalam kejadian ini.
“Ada satu orang yang masih dinyatakan hilang yang diduga hanyut. Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi yang didapatkan apakah itu (korban, red) memang hilang atau memang tidak ada di lokasi pada saat itu,” demikian laporan Ivan Alvandi, reporter Radio Mandala Banyuwangi kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (22/6/2018).
Banjir bandang yang terjadi di kaki Gunung Raung ini berimbas ke empat daerah di Banyuwangi, yakni kecamatan Sempu, Singojuruh, Rogojampi dan Gunungsari. Namun, daerah yang mengalami imbas paling parah ada di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Sedangkan untuk wilayah yang lain masih belum ada data yang didapatkan.
Desa Alasmalang sendiri merupakan daerah yang hanya 30 menit dari Bandara Banyuwangi ataupun dari kota Banyuwangi yang merupakan dataran rendah. Sehingga material banjir seperti batu dan kayu ikut terbawa dan menyumbat jembatan yang ada di daerah Alasmalang.
Jembatan rusak imbas dari banjir bandang di Banyuwangi.. Foto: Ivan Alvandi Radio Mandala Banyuwangi
Tidak hanya itu, lanjut Ivan, banjir bandang juga menghambat jalan provinsi jurusan Rogojampi ke Genteng. Ini dikarenakan banjir yang membawa berbagai material kayu menghambat jembatan setinggi setengah meter.
“Evakuasi juga dilakukan oleh tim dari dinas PU Pengairan dari Pemkab Banyuwangi yang melakukan penggalian dan pembersihan dari jalan ini yang penuh dengan lumpur, dan ada beberapa truk yang mengangkut lumpur-lumpur imbas dari banjir ini,” tambah Ivan.
Dugaan sementara, lanjut Ivan, banjir terjadi karena adanya tanah longsor di Gunung Pendil, yakni gunung yang ada di sekitar Gunung Raung Banyuwangi. Ditambah dengan hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut selama tiga hari terakhir, material tanah longsor ikut terbawa dan mengalir ke daerah-daerah yang ada dibawahnya.
Sebelumnya, Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi sempat mendatangi lokasi banjir yanga da di Desa Alasmalang. Tidak hanya di Alasmalang, di daerah lain seperti di Songgon, rumah-rumah terendam sampai ketinggian setengah hingga satu meter. Tingginya debet air tak hayal membuat para warga di daerah banjir menjadi khawatir adanya banjir susulan dan air makin tinggi.
Warga berkerumun dan berada di luar rumah karena khawatir banjir semakin tinggi. Foto: Ivan Alvandi Radio Mandala Banyuwangi
Sementara ini, sebanyak 15 orang telah diungsikan dan dapur umum dibuka di 3 lokasi, salah satunya di desa Alasmalang. Bantuan juga sudah mulai berdatangan sejak siang ini ke wilayah-wilayah tersebut.
Saat ini, kondisi cuaca di Banyuwangi masih relatif mendung dengan awan yang gelap pekat. Pemkab Banyuwangi juga melakukan beberapa upaya dengan berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi.(tna/ipg)