Banjir bandang kembali melanda Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (25/11/2018). BPBD Banyuwangi melalui instagramnya menyebutkan, banjir ini terjadi akibat meluapnya Sungai Badeng karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Aniatus Sholeha warga Alasmalang mengatakan, debit air di Sungai Bandeng mulai naik sekitar pukul 16.30 WIB dan meluber sampai masuk ke 15 rumah warga. Bahkan, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Akibat kejadian itu, salah satu pagar rumah milik warga jebol. Beberapa warga juga terlihat mengungsi ke Balai Desa Alasmalang untuk antisipasi.
“Beberapa hari ini curah hujan di Banyuwangi cukup deras. Sejak sore tadi air sungai meluber ke rumah warga. Tapi sekarang sudah surut. Tapi warga masih berjaga dan listrik masih menyala,” kata Nia, kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (25/11/2018).
Sementara itu, Fajar Suasana Kepala BPBD Banyuwangi mengatakan, ada beberapa wilayah yang terdampak akibat banjir bandang ini. Di antaranya Desa Alasmalang dilaporkan ada 30 rumah yang kemasukan air dan salah satu dapur rumah di Rogojampi hancur.
“Ketinggian air sudah normal. Tadi tingginya mencapai 30-60 centimeter,” kata dia.
Sebelumnya, sekitar akhir Juni 2018 lalu, banjir bandang juga terjadi di lokasi Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Saat itu banjir bandang juga membawa lumpur dan mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak karena terdampak.
Sebagaimana peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada siang, sore, atau malam akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Beberapa di antaranya di wilayah Bangkalan, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pulau Bawean, Bojonegoro, Jombang, Bondowoso, Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Malang, Batu, Banyuwangi, Tuban, Magetan, Kediri, dan Kabupaten Tulungagung.(ang/den)