Jumat, 22 November 2024

BPOM Jangan Sampai Dimanfaatkan untuk Propaganda Dagang

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Dede Yusuf Ketua Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (10/4/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Dede Yusuf Ketua Komisi IX DPR meminta BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk tidak sedikit-dikit menggelar konferensi pers. Apalagi temuannya hanya berdasarkan dugaan-dugaan terkait bahaya makanan, obat, kosmetik dan produk lainnya.

“BPOM jangan sedikit-sedikit gelar konferensi pers terhadap temuan atau bahaya makanan, obat, kosmetika yang baru diduga mengandung ini dan itu. Kalau temuannya sudah 100 persen ada bukti kuat, baru dirilis ke masyarakat,” tegas Dede di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Memasuki perang dagang ini kata Dede, dengan hanya diduga berbahaya atau mengandung ini dan itu, maka akan ada produk kompetitor yang akan naik.

“Sedangkan produk yang diduga tersebut langsung turun drastis bahkan hilang di pasaran,” ujar dia.

Saat ini, kata Dede, propaganda apapun dengan menghalalkan segala cara akan dilakukan hanya untuk kepentingan dagang, dan itu berlaku global.

“Jadi, kalau BPOM belum ada bukti kebenarannya 100% gak usah konpers,” jelasnya.

Dengan demikian, RUU Pengawasan BPOM ini jangan sampai mengganggu pasar tradisional, produk lokal, dan sebagainya dengan melempar isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Jadi, RUU Pengawasan BPOM ini untuk mengawasi, membina dan bukan untuk menakut-nakuti,” tegas Dede.

BPOM itu tugasnya untuk memastikan kesehatan sebuah produk makanan, minuman, kosmetika dan lain-lain.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs