Badan Narkotika Nasional mencatat telah menemukan 68 jenis baru narkoba, di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Ada 65 jenis yang sudah masuk dalam undang-undang kesehatan hukum dan 3 jenis masih belum masuk ke laboratorium. Itu termasuk yang prekusor 620 ton yang kita temukan. Ternyata ada 18 jenis prekusor yang akan dimasukkan ke Indonesia melalui Timor Leste, NTT, NTB dan terus ke seluruh Indonesia. Saya yakin pabriknya sebenarnya ada dan saya sudah menemukan indikasi siapa yang menerima. Kita akan dalami betul,” kata Komjen Pol Budi Waseso Kepala BNN RI, Sabtu (10/2/2018).
Buwas mengatakan penghianat atau pelaku narkotika harus segera diselesaikan di lapangan. Menurutnya, selama ini pelaku telah banyak menerima prekusor dan menjadi penghancur generasi bangsa.
“Kita bisa tembak mati, atau masukkan sekalian satu drum itu ke dalam perut pelaku, pasti dia mati,” kita dia.
Untuk itu, Buwas mengharapkan adanya gedung baru BNNP Jatim, bisa mendongkrak semangat BNN dalam memerangi narkoba di Indonesia.
“Selama ini, kalau ngantor kita sering rebutan kursi. Jadi bagaimana orang mau produksi baik, kalau sarana prasarananya tidak mendukung. Dengan adanya gedung ini, harapannya bisa memberi semangat baik dalam bekerja. Apalagi dapat dukungan langsung dari Kepala Daerah, yang sangat mempedulikan soal ini. Karena kalau kita berharap dari pusat, itu tidak mungkin,” kata Budi, setelah melakukan peletakan batu pertama di pembangunan Gedung BNNP Jatim, Sabtu (10/2/2018).
Adanya bentuk dukungan dari Kepala Daerah tersebut, kata Buwas, bisa memberikan pengaruh pada daerah-daerah lainnya.
“Karena secara besar, BNN banyak yang tidak punya kantor. Padahal pekerjaan kita luar biasa, terutama untuk kepentingan generasi bangsa dan masalah nyawa. Apapun yang kita lakukan ini penyelamatan nyawa dan satu nyawa pun tidak bisa dihargai dengan berapa pun itu,” jelasnya.
Menurutnya, dukungan itu salah satu bentuk apresisasi dari pak Gubernur dengan seluruh masyarakat dan tokoh-tokoh jatim, untuk membantu negara, dalam melawan narkotika. (ang/dwi)