BNN Kota Surabaya bersama kelompok Ludruk Irama Budaya, Selasa (3/7/2018) gelar kegiatan pra Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2018, di Balai Budaya Surabaya, menampilkan Donor Darah Karo Ludrukan.
AKBP Suparti Kepala BNN Kota Surabaya menyampaikan bahwa penampilan ludruk dengan rangkaian donor darah diharapkan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendoronkan darahnya sekaligus menyaksikan kesenian khas kota Surabaya yang mulai sulit ditemui tersebut.
“Kami mengajak kelopok Ludruk Irama Budaya ini, agar kegiatan donor darah yang kami gelar, bisa sekaligus menjadi sarana bagi masyarakat atau siapapun yanghadir untuk mendonorkan darahnya sekaligus nonton Ludruk,” terang Suparti.
Mengapa Ludruk? Karena kesenian khas Kota Surabaya ini menurut Suparti sudah sulit ditemui pementasannya bahkan dikotanya sendiri. “Ini sangat disayangkan. Dan pada kesempatan ini kami ajak masyarakat menyaksikan Ludruk,” kata Suparti.
Kegiatan donor darah yang menggandeng PMI UTD Kota Surabaya tersebut dipusatkan di gedung Balai Budaya Surabaya di kompleks Balai Pemuda dan menjadi bagian acara pra HANI 2018.
Usai mendonorkan darahnya, warga masyarakat bersama dengan puluhan anggota Polisi dan TNI menyaksikan pementasan Ludruk dengan lakon Siti Masyitoh yang disutradarai Meimura.
“Ini kegiatan yang menarik. Donor darah lanjut nonton Ludruk. Saya sendiri sudah lama tidak menyaksikan pementasan Ludruk. Dulu ada di THR kan? Sekarang kalau cari tontonan Ludruk di Surabaya ini sulit lho. Ini bagus sekali,” ujar Supono satu diantara pendonor darah.
Sementara itu, ditambahkan AKBP Suparti bahwa kegiatan-kegiatan sejenis dijadwalkan juga akan digelar disejumlah kampung guna mengajak masyarakat memahami bahaya penyalahgunaan Narkotika sekaligus berdonor darah.(tok/ipg)