Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mengatakan, fenomena gelombang tinggi diprediksi akan berlangsung sampai awal bulan Agustus 2018.
Hartendra Kepala Stasiun Meterologi Maritim Tanjung Perak Surabaya, Kamis (26/7/2018) mengatakan, untuk gelombang tinggi yang terjadi sekarang ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara yang cukup besar antara wilayah di Australia dengan wilayah utara sehinggga memicu angin yang kencang.
“Gelombang Tinggi salah satu penyebabnya atau pemicunya adalah angin. Semakin kencang kecepatan angin semakin tinggi pula gelombangnya. Dan fenomena ini diprediksi akan berlangsung hingga awal bulan Agustus 2018,” katanya dilansir Antara.
Ia mengemukakan, sebetulnya tidak ada perubahan atau fenomena lain kecuali hanya disebabkan faktor di atas, yaitu perbedaan tekanan udara yang cukup besar.
“Yang harus diperhatikan oleh masarakat pesisir adalah untuk sementara tidak usah melakukan kegiatan melaut atau berlayar mencari ikan sambil menunggu sampai kondisi cuaca atau gelombang ini mereda atau kondusif untuk berlayar,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk masyarakat yang mempunyai kegiatan di pantai harus tetap berhati-hati atau waspada.
“Kondisi ini diprediksi akan berlangsung sampai awal bulan Agustus. Tetapi makin kedepan makin menurun gelombangnya tidak seekstrim gelombang hari ini,” katanya.
Dari data yang ada hari ini, secara umum berawan, hujan ringan berpotensi terjadi di perairan selatan Jatim.
Arah angin dominan dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur sebesar 24 knots atau sekitar 45 kilometer perjam dan di Samudera Hindia selatan Jatim sebesar 28 knots atau 58 kilometer perjam.
Tinggi gelombang di Laut Jawa bagian timur antara 0,8 – 2 meter dan di Samudera Hindia selatan Jatim antara 1,5-3,5 meter.(ant/tin)