Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat dan informasi dari BMKG.
“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa bumi dan tsunami,” kata Muhamad Sadly Deputi Bidang Geofisika BMKG melalui edaran pers.
Selain itu dia juga meminta masyarakat di lokasi gempa agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil.
Perlu diketahui, telah terjadi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Gempa pertama terjadi pada Jumat (28/9/2018) pukul 14.00 WIB. Gempa yang semula bermagnitudo 5,9 pada Skala Richter (SR) menjadi M 6 SR dengan pusat gempa dua KM arah Utara Kota Donggala pada kedalaman 10 KM. Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro.
Kemudian terjadi gempa-gempa susulan. Pada pukul 17.02 WIB terjadi gempa susulan dengan magnitudo terkuat 7,4 Skala Richter.
Sejumlah rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Berdasarkan data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, sementara dilaporkan satu orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya terluka.
Hingga Jumat (28/9/2018) pukul 21.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 31 kali gempa susulan di Donggala, Sulawesi Tengah. Tercatat, magnitudo terbesar 6,3 SR dan terkecil 2,9 SR.(iss/ipg)