Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya berencana mengembangkan pengujian untuk meningkatkan kemampuan para analis Laboratorium Uji Karantina Hewan molekuler. Dalam hal ini untuk pengujian metode Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) terhadap berbagai subtipe dan klade Avian Influenza (AI) atau Flu Burung. Saat ini, laboratorium BBKP Surabaya telah terakreditasi dengan SNI ISO/IEC 17025:2008.
drh Cicik Sri Sukarsih, Kepala Bidang Karantina Hewan BBKP Surabaya, Jumat (9/3/2018) mengatakan, Indonesia telah bersirkulasi dua jenis klade virus yaitu Avian Influenza (AI) atau Flu Burung klade 2.1.3 dan 2.3.2.1, serta varian virus AI yang terjadi akibat mutasi virus AI.
Metode RT-PCR untuk mendeteksi virus AI di Indonesia telah menjadi standar banyak laboratorium Indonesia termasuk di Laboratorium Uji Karantina Hewan BBKP Surabaya. Keberhasilan metode RT-PCR dalam mendeteksi virus AI sangat tergantung pada kecocokan sekuen nukleotida primer dengan virus yang bersirkulasi.
Kominfo Jatim melansir,menanggapi kebutuhan peningkatan kemampuan deteksi PCR terhadap AI pada unggas dan produk asal unggas secara lebih efektif dan efisien, BBKP Surabaya telah memodali tenaga laboratoriumnya mengikuti Pelatihan Pengujian Subtipe dan Klade AI yang diselenggarakan oleh BBKP Surabaya bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner (BBalitvet) Bogor. Kegiatan itu telah diselenggarakan pada 27-28 Februari 2018 di Laboratorium Uji Karantina Hewan BBKP Surabaya, Jl Raya Bandara Ir H Juanda-Sidoarjo.
Hadir dalam kegiatan itu, Dr drh NLP Indi Dharmayanti selaku Peneliti Bbalitvet sebagai narasumber, drh Budi Prasetya, selaku Kepala Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan, drh TM Rinawati selaku Koordinator Fungsional Karantina Hewan, Dr drh Retno Oktorina, selaku Tenaga Ahli Karantina Hewan dan 6 enam staf dari bagian Laboratorium Biologi Molekuler.
Peserta pelatihan mendapatkan sejumlah materi, di antaranya perkembangan Virus AI di Indonesia, penelitian Virus AI/H9N2, Virus AI: Deteksi, Vaksinasi dan Informasi Berbasis Android, pengembangan sejumlah primer untuk RT-PCR guna melacak Virus AI di Indonesia.
Hasil dari kegiatan itu menunjukkan bahwa, penggunaan primer spesifik diperlukan untuk keberhasilan deteksi tertinggi dengan metode RT-PCR dalam mengamplifikasi sampel lapang. Dengan begitu dalam diagnosis virus AI menggunakan metode RT-PCR, sebaiknya menggunakan lebih dari satu set primer spesifik subtipe.
Cicik menambahkan, Laboratorium Uji Karantina Hewan untuk tahun ini telah merencanakan pengembangan pengujian PCR dengan menggunakan primer H1, H3, H7 dan H9 dan N2, N3 dan N9 selain Matriks, H5 dan N1 yang telah digunakan oleh Laboratorium Uji Karantina Hewan selama ini. Dengan pengembangan pengujian diharapkan, BBKP Surabaya dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi personil dan metode dalam deteksi AI yang lebih cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien.(ino/rst)