Didik Setiawan dan istri, kedua orangtua Deryl Fida Febrianto, salah seorang penumpang Lion Air JT 610 PK-LQP hadir dalam doa bersama dan tabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).
Sekadar diketahui, Didik Setiawan tinggal di Simo Pomahan Baru, Surabaya. Dia mendengar kalau Deryl menjadi satu di antara penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang dari Radio Suara Surabaya. Mendapat info tersebut, Didik langsung berangkat ke Jakarta. Dia menunggu proses identifikasi sampai sekarang.
Kata Didik, istrinya baru datang ke Jakarta, Senin (5/11/2018) satu hari menjelang acara doa bersama dan tabur bunga.
Dari pantauan suarasurabaya.net, ibu Didik memang sejak berangkat dengan menggunakan kapal perang KRI Banjarmasin dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara sampai TKP di Tanjung Karawang sedih dan menangis. Ada pendamping dan seorang psikolog yang terus mendampinginya.
Namun, ketika kembali dan akan turun dari KRI Banjarmasin menuju ke Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, ibunda Deryl ini sudah nampak tenang.
Didik mengaku sudah mengikhlaskan anaknya yang menjadi penumpang Lion Air JT 610. Dia menganggap ini adalah takdir terbaik dari Allah.
“Saya ikhlas, namanya takdir, mungkin ini sudah jalan terbaik buat Mas Deryl,” ujar Didik di KRI Banjarmasin, Selasa (6/11/2018).
Didik dan istri masih berharap kalau Deryl bisa ditemukan dan bisa teridentifikasi.
“Saya berharap jenazah Mas Deryl bisa ditemukan,” kata dia.
Untuk saat ini, Didik masih akan menunggu di RS Polri menunggu proses identifikasi jenazah.
Sementara Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi Kepala Basarnas menegaskan, tujuan doa bersama diantaranya untuk meyakinkan keluarga penumpang Lion Air JT 610 kalau negara sudah hadir dan serius mencari jenazah penumpang pesawat tersebut.
“Yang jelas, tujuan sekarang adalah berdoa bersama sehingga keluarga korban itu menjadi yakin apa yang dikerjakan negara ini,” kata Syaugi.
Usai doa bersama dan tabur bunga, beberapa keluarga juga tampak tenang. Bahkan beberapa diantaranya sempat mengajak foto bareng dengan Kepala Basarnas dan pramugari-pramugari yang menjadi pendampingnya selama perjalanan. (faz/nin/ipg)