Dishub Kota Surabaya telah memasang Solar Cell (pembangkit listrik tenaga matahari) di sejumlah Traffic Light (TL). Selain penghematan energi, program ini untuk mengantisipasi emergency saat terjadi black out atau pemadaman listrik.
Irvan Wahyudrajad Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengatakan, program ini untuk penghematan energi maupun emergency. Karena berdasarkan pengalaman tahun kemarin, saat Surabaya mengalami musibah angin puting beliung terjadi black out di 20 titik Traffic Light lebih. Sementara jumlah personel dan jumlah jenset terbatas.
“Waktu itu sejumlah Traffic Light mengunci kemacetannya di beberapa simpang kota Surabaya. Ibu Wali (Tri Rismaharini), memerintahkan agar segera ada terobosan solar cell ini untuk mengantisipasinya,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Rabu (31/1/2018).
Irvan mengatakan, dari 139 TL di Surabaya, Dishub telah memasang Solar Cell di 9 titik. Tahun ini akan ditambah 15 titik lagi, sehingga jumlah total mencapai 24 titik.
Irvan menjelaskan, cara kerja Solar Cell ini cukup efektif untuk membackup tenaga listrik di TL. Ketika musim kemarau, sumber listrik di TL penuh menggunakan tenaga matahari (Solar Cell).
“Kalau musim hujan begini, bisa fifty-fifty, separuh listrik PLN, kalau malam tiba-tiba padam bisa menggunakan Solar Cell,” katanya.
Cara kerja Solar Cell ini, kata Irvan, bekerja secara otomatis. Ketika siang hari, Solar Cell akan menyimpan listrik dari tenaga matahari, bagitu listrik PLN padam maka bisa langsung switch ke Solar Cell secara otomatis. (bid/dwi)