Erna Purnawati Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya memastikan akan ada 14 pompa air baru untuk mengoptimalkan 56 rumah pompa di Surabaya.
Dia mengatakan, beberapa pompa air yang ada di rumah pompa di Surabaya sudah berusia terlalu tua, bisa mencapai 20 tahun. Sehingga sudah tidak optimal.
Pompa air yang tidak bekerja maksimal ini sempat menjadi kendala ketika hujan deras mengguyur Surabaya, seperti yang terjadi Jumat 24 November 2017 lalu.
Saat itu hampir semua wilayah di Surabaya tergenang banjir akibat guyuran hujan deras. Waktu itu PU Bina Marga menyebutkan, ada satu atau dua pompa yang error.
“Kalau sudah tua itu enggak maksimal keluarnya air. Ada yang sudah 20 tahun. Tapi tidak semuanya, ya. Satu rumah pompa itu ada lima sampai enam pompa air, beberapa saja yang sudah tua,” katanya, Selasa (13/3/2018).
Karena itulah, Pemkot Surabaya dalam waktu dekat ini akan melakukan penggantian pompa air yang sudah tidak layak digunakan dengan pompa air baru berkapasitas 3-5 meter kubik per detik.
Erna mengatakan, sudah ada beberapa rumah pompa yang menjadi sasaran penggantian pompa air baru. Di antaranya di rumah pompa Jagir Kemilir, Simolawang, Gunungsari II, Grahadi, Balongsari II, Kebon Agung, Morokrembangan, Medokan Ayu Hilir, Kalisari, Kalibokor, Jeblokan, Tambak Wedi, Kenari, dan Bratang.
Pemasangan pompa-pompa baru itu, kata Erna, akan dilakukan secara bertahap.
Penggantian pompa air baru ini sudah menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur Pemkot Surabaya dengan alokasi anggaran senilai Rp2 triliun dari APBD Kota Surabaya.
Penggantian pompa air pada 2018 ini seiring dengan upaya Pemkot Surabaya menambah kapasitas drainase yang terintegrasi dengan penambahan pedestrian atau trotoar di 88 lokasi di Surabaya.
Tidak hanya itu, tahun ini Dinas PU Bina Marga dan Pamatusan juga melakukan pengadaan 12 unit genset yang akan diintegrasikan di rumah pompa.
Genset ini akan berfungsi sebagai penyokong daya listrik untuk kebutuhan rumah pompa dan sebagian untuk lampu lalu lintas ketika listrik dari PLN padam.
Erna mengakui, selama ini Pemkot Surabaya mengandalkan travo dari PLN, dan bila listrik mati, pompa air pun tidak bisa berfungsi. Erna berharap dengan adanya genset, masalah itu bisa teratasi.
“Selama ini ada beberapa rumah pompa yang sudah ada genset, itu kami sewa. Sekarang kami beli, jadi bisa lebih optimal walaupun listrik padam,” katanya.
Beberapa rumah pompa yang sudah dilengkapi genset saat ini baru memiliki kapasitas 500 kva. 12 unit genset baru yang dipesan Pemkot memiliki kapasitas tenaga yang lebih besar.
Erna merinci, ada dua unit genset baru berkapasitas 500 kva yang akan ditambahkan ke rumah pompa yang sudah bergenset, dua unit genset lainnya berkapasitas 800 kva, dan 8 unit genset kapasitas 1000 kva.(den/ipg)