Angka Kecelakaan yang melibatkan pelajar SMA di Surabaya masih cukup tinggi. AKBP Eva Guna Pandia Kasatlantas Polrestabes Surabaya menyebut, pelajar masih banyak yang belum memahami keselamatan berkendara. Ia menyebut, pelajar masih banyak yang berboncengan tiga, melawan arus, dan pelanggaran lain. Kondisi ini menjadi salah satu alasan lahirnya Lomba Safety Riding antar SMA se-Surabaya.
“Adek-adek (pelajar, red) ini adalah generasi penerus bangsa yang harus kita jaga karena masih ada beberapa kecelakaan yang melibatkan pelajar SMA,” kata AKBP Pandia ketika ditemui suarasurabaya.net di Final Lomba Safety Riding Antar SMA Se-Surabaya di MPM Safety Riding Center Sedati, Sidoarjo pada Sabtu (24/11/2018).
Ia menyebut, Pelajar harus diselamatkan dari kecelakaan-kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian dan pelanggaran lalu lintas. Ia juga mengucap terima kasih kepada MPM Honda yang telah menyediakan fasilitas dan mengenalkan fungsi sepeda motor, teknik mengerem, dan mengemudi.
“Ini akan kita jalin kerjasama terus. Jika ada pelajar-pelajar yang mengajukan sim kolektif, mereka bisa latihan dulu disini. Untuk lebih paham mengenai motor, dan lain-lain,” ujar AKBP Pandia.
Ia berharap, lewat lomba ini, para pelajar bisa lebih berhati-hati dalam berkendara. Kedepan, ia ingin pelajar-pelajar ini bisa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas di sekolah, kampung, dan keluarganya.
Selain datang untuk menghadiri final lomba keselamatan berkendara antar SMA, AKBP Pandia juga menyempatkan memberi kuis berhadiah kepada puluhan pelajar yang menjadi peserta final. Ia mengajukan berbagai pertanyaan tentang peraturan-peraturan lalu lintas. Pelajar terlihat sangat antusias dan berebut menjawab pertanyaan. Peserta yang berhasil menjawab benar mendapat hadiah uang tunai langsung dari kasatlantas Polrestabes Surabaya tersebut.
Sebagai informasi, Lomba Safety Riding Antar SMA se-Surabaya 2018 berhasil digelar berkat kerjasama antara Polrestabes Surabaya, Kemendikbud, Kemenag, MPM Honda, dan Suara Surabaya. (bas/dim/ipg)