Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan agar warga yang berdekatan dengan lokasi Anak Gunung Krakatau, seperti warga di Provinsi Banten, tetap tenang menyikapi terjadinya letusan gunung di Selat Sunda itu.
Sutopo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan hal ini dalam keterangan tertulis yang dikutip Antara, Kamis (12/7/2018).
“Masyarakat diimbau tetap tenang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, BPBD Provinsi Lampung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah melakukan langkah-langkah antisipasi,” katanya.
Yang terpenting, menurut dia, warga tetap mematuhi rekomendasi tidak melakukan aktivitas dalam radius satu kilometer dari puncak kawah gunung berapi di laut itu.
“Di luar itu aman. Justru dapat menikmati fenomena erupsi Gunung Anak Krakatau dari tempat yang aman,” ujarnya.
Yoyoh Himatusolihah Warga Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang dalam kesempatan berbeda menyampaikan, dia mendengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau pada Rabu (11/7/2018) tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB.
“Sekitar pukul 24.00 WIB, kami warga yang tinggal di kawasan pantai di Kecamatan Labuan mendengar dentuman dari arah Gunung Anak Krakatau. Saya dan para tetangga bahkan keluar dari rumah,” katanya.
Yoyoh bersama beberapa warga lain langsung menuju ke pantai untuk melihat aktivitas Gunung Anak Krakatau. Dari sana terlihat adanya cahaya api dari puncak gunung itu.
“Ada api yang disertai asap yang membumbung tinggi ke udara. Kami menikmati pemandangan itu,” ujarnya.
Dia mengaku tidak merasa khawatir dengan adanya aktivitas gunung tesebut. Bahkan aktivitas gunung itu justru menjadi tontonan warga di sekitar tempat tinggal Yoyoh.
“Setiap kali ada dentuman dari arah Gunung Anak Krakatau kami selalu ke pantai untuk menyaksikan langsung,” ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, Gunung Anak Kraktau yang berada di Selat Sunda mengalami letusan sebanyak 56 kali selama 24 jam sejak, Rabu (11/7/2018) pukul 24.00 WIB. Tinggi kolom debu dari letusan Gunung Anak Krakatau berkisar 200-1.000 meter dari permukaan laut.(ant/tna)