Sabtu, 23 November 2024

Ambon Akan Jadi Tuan Rumah Konferensi Musik Indonesia 2018

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Joko Widodo Presiden mendorong para musisi nasional untuk membuat sebuah visi industri musik di Indonesia pada Konferensi Musik Nasional di Istana Merdeka, Kamis malam (22/3/2018). Foto: Jose suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden mendorong para musisi nasional untuk membuat sebuah visi dan peta jalan mengenai arah dan bagaimana industri musik di Indonesia akan berkembang.

Hal itu disampaikannya saat menerima sejumlah musisi nasional dan panitia Konferensi Musik Nasional di Istana Merdeka, Kamis malam (22/3/2018).

“Saya sebetulnya mengimpikan bagaimana strategi besar kebudayaan kita, lebih khusus lagi di bidang musik, ada visi misalnya ada visi 2050 dan visi 2100. Ini sudah mulai dirancang sejak mulai sekarang,” kata Presiden.

Presiden mendorong agar visi dan peta jalan yang dimaksud dapat difokuskan ke dalam sejumlah tahap beserta target-targetnya. Seperti misalnya fokus yang hendak dicapai dalam lima tahun pertama dan seterusnya.

Menurut presiden, hal itu akan lebih memberikan sebuah hasil yang lebih konkret, baik yang berkaitan dengan tata kelola atau yang lainnya. Misalnya pada 5 tahun pertama berfokus pada masalah tata kelola dan di 5 tahun kedua masalah perlindungan.

“Jangan sampai, misalnya, setiap ganti presiden kita masih berkutat di urusan masalah properti kekayaan intelektual. Jadi (dalam peta jalan, red) pemerintah sendiri diberikan target oleh pelaku-pelaku seperti memberikan payung (hukum, red) bagi para musisi,” kata Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir di antaranya Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Glenn Fredly selaku ketua panitia Konferensi Musik Nasional 2018, Abdee Negara, Bunga Citra Lestari, Sheryl Sheinafia, Erwin Gutawa, dan sejumlah musisi serta para pelaku industri musik Tanah Air.

Triawan Munaf mengatakan, bahwa kedatangan para musisi ini untuk melaporkan kepada Presiden tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka Hari Musik Nasional. Tahun ini juga secara khusus diadakan Konfrensi Musik Indonesia yang pertama di kota Ambon.

“Kenapa dipilih kota Ambon? Karena Ambon sudah beberapa tahun ini dicita-citakan sebagai kota musik pertama UNESCO atau kota musik dunia pertama di Indonesia. Semua potensi ada di sana. Hanya saja ada fasilitas-fasilitas yang perlu direalisasikan bekerjasama dengan berbagai stakeholder,” kata Triawan.

Triawan menilai, musik di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Kesejahteraan musisi, pencipta masih jauh dari harapan. Selain itu, pelanggaran hak cipta belum ditindak dengan baik. Oleh karena itu, senada dengan Presiden, ke depannya akan disusun langkah-langkah kongkret untuk kebaikan musik nasional.

“Tidak saja seremonial tapi lebih ke bekerja. Sehingga musik Indonesia ada perencanaan yang baik. Inilah yang akan kita lakukan ke depannya,” tambah Triawan.

Sementara itu, Glenn Fredly mengatakan Konferensi Musik Indonesia adalah momen bersejarah bagi musik Indonesia. Dalam konferensi tersebut ada tiga aspek besar yang dibahas, yaitu musik dalam aspek ekonomi, aspek pendidikan, dan sebagai alat ketahanan kebudayaan. (jos/tna/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs