Jumat, 22 November 2024

Adi Soemarmo Jadi Percontohan Bandara Ramah Lingkungan Dunia

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Petugas Bandara Adi Soemarmo mengenakan pakaian adat Jawa saat kirab peluncuran ikon Bandara Adi Soemarmo di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2016). Foto: Antara

Organisasi Bandar Udara Internasional (Airport Council International/ACI) memilih Bandara Adi Soemarmo Solo di Jawa Tengah menjadi bagian dari proyek percontohan pengembangan bandara ramah lingkungan di dunia.

Devi W Suradji Direktur Pelayanan dan Pemasaran PT Angkasa Pura I di kantor ACI Asia Pacific, Hong Kong, Jumat (21/9/2018), mengatakan tim ACI telah meninjau Bandara Adi Soemarmo pada akhir Agustus 2018 untuk menjadikan bandara tersebut sebagai proyek percontohan dalam program Airport Excellence (APEX).

ACI, organisasi terkemuka yang mengatur masalah perbandaraan di dunia, sebelumnya hanya memiliki standarisasi praktik terbaik melalui APEX untuk bidang keamanan dan keselamatan.

Pada 2018, ACI menyusun APEX untuk program lingkungan dan memilih Bandara Adi Soemarmo sebagai bagian dari proyek percontohan pertama di Asia Pasifik, dan kedua di dunia selain bandara di Ekuador.

“Saat ACI datang ke Solo, kami selayaknya mendapatkan konsultasi. Apa yang belum kami terapkan dan apa yang sudah kami terapkan. Apa juga sudah advance (lebih dulu) kami terapkan. ACI juga mendapat masukan dari pengembangan Bandara Adi Soemarmo,” kata Devi seperti dilansir Antara.

Saat ini, kata Devi, Angkasa Pura I (AP I) sedang menunggu rekomendasi lengkap dari ACI untuk pengembangan bandara ramah lingkungan.

“Bandara di Solo sudah dievaluasi selama tujuh hari. Kita sedang menunggu rekomendasi dari mereka,” imbuhnya.

Devi menuturkan upaya pengembangan bandara menjadi infrastruktur yang ramah lingkungan sedang menjadi topik utama industri penerbangan dunia.

AP I, yang mengelola 13 bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia, juga berencana menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam pembangunan dan pengembangan bandara.

Di dunia, berbagai otoritas sedang menyusun solusi untuk mengatasi dampak buruk kegiatan bandara pada lingkungan, seperti emisi karbon yang tinggi, polusi suara hingga sampah.

“Bandara yang nampak bersih belum tentu ramah lingkungan, bandara yang nampak hijau juga belum tentu berkelanjutan,” ujar Devi.

AP I akan lebih aktif di dalam Komite Lingkungan ACI agar bisa turut menyusun kebijakan mengenai bandara yang ramah lingkungan.

S.L Wong Kepala Bidang Teknik dan Industri ACI Asia Pasifik menekankan mengenai pentingnya penyelenggaraan bandara yang mampu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan, antara lain dengan mengupayakan penurunan emisi karbon melalui penggunaan energi ramah lingkungan dan pengelolaan kawasan hijau di sekitar bandara.

Indonesia diharapkan menjadi salah satu negara yang mampu mengembangkan bandara ramah lingkungan.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs