Sampai hari ini, Senin (14/5/2018), data kepolisian menunjukkan ada sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat peledakan bom di tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa di Sidoarjo.
Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jawa Timur menyatakan, enam di antara yang meninggal adalah terduga pelaku peledakan bom Surabaya. Sisanya adalah korban.
Sedangkan dari total korban luka-luka, 43 orang di antaranya mengalami luka-luka akibat bom Surabaya. Dua orang anak menjadi korban luka-luka ledakan bom di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo.
“Jadi, total 17 korban meninggal dunia, 9 di antaranya terduga teroris, 45 orang mengalami luka-luka, dirawat di sejumlah rumah sakit,” terang Frans Barung, senin (14/5/2018).
Barung juga menyebutkan, dalam penggeledahan rumah terduga pelaku peledakan di kawasan Wonorejo, Rungkut, tadi malam, polisi menemukan tiga bom aktif yang sudah dijinakkan.
Sementara untuk ledakan bom di Sidoarjo, polisi masih terus melakukan penyelidikan tentang penyebab meledaknya bom dikamar Blok B lantai lima Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo tersebut.
“Baik yang di Surabaya maupun di Sidoarjo, terduga pelaku memiliki kesamaan. Para pelaku di Surabaya dan Sidoarjo ini sama-sama satu keluarga,” tambahnya.(den/ipg)