Operasi Ketupat Semeru 2018 yang digelar untuk mengamankan jalannya arus mudik dan arus balik Lebaran telah memasuki hari ke-17. Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim, jumlah kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran di Jawa Timur menurun dari tahun lalu.
Kombes Pol Heri Wahono Dirlantas Polda Jatim mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas tahun ini menurun sebanyak 49,62 persen. Pada tahun lalu jumlah kecelakaan sebanyak 913 kasus, sementara untuk tahun ini ada 460 kasus.
Hal itu juga berbanding lurus dengan jumlah korban kecelakaan pada tahun ini menurun sekitar 60 persen. Dengan rincian, pada tahun lalu jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 134 orang. Kini turun menjadi 53 orang.
“Begitu juga untuk korban luka ringan, korban luka berat hingga kerugian materiil, mengalami penurunan yang cukup signifikan,” kata Heri, Minggu (23/6/2018).
Pada tahun 2017, kata Heri, jumlah korban luka berat mencapai 91 orang. Jumlah tersebut turun sebesar 32,97 persen tahun ini, menjadi 61 orang. Untuk korban luka ringan juga turun 51,58 persen dari 1.392 menjadi 674 korban.
Sedangkan untuk kerugian materi yang disebabkan dari kecelakaan, angkanya juga menurun dari tahun lalu. Penurunan ini cukup besar yakni 37,72 persen dari Rp1.233.125.000 menjadi Rp768.025.000.
Tidak hanya laka lantas pada Operasi Ketupat tahun ini yang menurun, Heri mengungkapkan bahwa jumlah pelanggaran lalu lintas juga menunjukkan penuruan yang signifikan. Jumlah tilang di Jatim, turun sebesar 55 persen, dari 21.971 kasus menjadi 9.866 kasus tilang.
Sedangkan untuk jumlah pelanggar lalu lintas turun sebanyak 21,34 persen. Dari 36.311 menjadi 28.561 pelanggaran.
“Namun untuk teguran kepada para pengendara tahun ini naik sekitar 30 persen, dari 14.340 di tahun 2017 menjadi 18.695,” pungkasnya. (ang/dwi)