Sebanyak 13 jenazah pelaku teror bom bunuh diri yang beraksi di Surabaya dan Sidoarjo, belum diambil ataupun diserahkan ke pihak keluarga. Jenazah masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara.
Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim mengatakan sampai hari ini, tidak ada satu pun pihak keluarga yang datang dan mengakui jenazah para pelaku teror itu, sebagai bagian dari keluarganya.
“Jenazah para pelaku belum diserahkan ke siapapun. Karena sampai hari ini, pukul 14.00 WIB, belum ada pihak keluarga yang mengakuinya ataupun datang ke sini,” kata Barung, saat menggelar konferensi pers di Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).
Barung mengimbau agar pihak keluarga dari pelaku teror, bisa datang dan mengkonfirmasi ke RS Bhayangkara, terkait kepentingan kedokteran forensik, yaitu pengumpulan data post-mortem dan ante-mortem. Karena pihak kepolisian masih perlu melakukan identifikasi pada jenazah pelaku teror untuk membandingkan DNA-nya.
Pihak kepolisian akan terus menunggu konfirmasi dari pihak keluarga, sesuai dengan batas yang ditentukan. Apabila, tidak ada yang mengakuinya, maka jenazah para pelaku teror akan dimakamkan oleh pihak kepolisian, di tempat pemakaman yang sudah disediakan pemerintah.
Belum dipastikan sampai kapan polisi menunggu. Proses pemakaman jenazah pelaku teror bom akan dilaksanakan, setelah proses identifikasi jenazah dan operasional lainnya sudah selesai.
Dari 13 jenazah itu, diantaranya 6 jenazah merupakan pelaku teror bom di 3 gereja, 3 jenazah pelaku teror di Rusunawa Sidoarjo, dan 4 jenazah pelaku teror di Polrestabes Surabaya. (ang/iss/ipg)