Yogurt Temulawak Cocok Untuk Anak-anak

Terinspirasi masih banyaknya anak-anak yang susah makan tetapi enggan minum Temulawak, Ricky Nugraha Gunawan mahasiswa Bioteknologi Pangan fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya kembangkan Yogurt Temulawak.

“Orang tua kerap kerepotan saat anak-anaknya susah makan. Biasanya ketika ditawari minum Temulawak akan menolak. Karena itu, Yogurt Temulawak ini bis amenjadi satu diaqntara alternatif agar anak-aank doyan dan mau mengkonsumsi Temulawak,” terang Ricky.

Menggunakan bahan-bahan dasar yang mudha ditemui dipasar, pembuatan Yogurt Temulawak ini membutuhkan Temulawak segar, yang terlebih dahulu dibersihkan lalu dipotong-potong. Temulawak dimasukkan dalam air mendidih, dan rebusan Temulawak dipisahkan dari sisa potongan Temulawak.

“Air rebusan Temulawak berwarna kuning pekat. Campurkan susu skim dan Gula. Kemudian campuran Susu, Gula dan air rebusan Temulawak dipasteurisasi atau disterilkan sekitar 15 menit lalu didinginkan,” kata Ricky.

Campuran susu Temulawak yang dalam prose pendinginan dicampur dengan starter yaitu bakteri Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophilus yang sudah dicampurkan ke dalam susu.

“Terakhir adalah proses inkubasi campuran susu dan Temulawak selama sekitar 20 jam dengan menggunakan suhu 37 derajat celcius. Selesai dan itu sudah siap dikonsumsi dalam bentuk Yogurt Temulawak,” tukas Ricky.

Saat melakukan uji coba Yogurt Temulawak, lanjut Ricky, dirinya melakukan percobaan mengkonsumsi temuan ini kepada sekurangnya 30 orang. “Dan ternyata mereka suka, termasuk warnanya yang tidak kuning pekat tetapi justru agar hijau segar,” ujar Ricky.

Sementara itu ditambahkan Dr.Dra. Tjandra Pantjajani, M.S., dosen pembimbing penelitian yang dilakukan Ricky Nugraha Gunawan bahwa Yogurt Temulawak ini memiliki beberapa manfaat yang dibutuhkan tubuh manusia.

“Yogurt Temulawak ini memiliki manfaat ekstra bagi tubuh manusia. Yogurt Temulawak dapat menambah nafsu makan, mengatasi gangguan hati dan pencernaan jika dikonsumsi secara rutin. Yogurt juga menambah bakteri baik dalam usus,” pungkas Tjandra Pantjajani.(tok/rst)