Sabtu, 23 November 2024

Wortel Berbahaya Bakal Diteliti Tim Laboratorium Mabes Polri dan BBPOM

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ilustrasi

Penanaman dan panen wortel berbahaya di Jawa Tengah meski sudah dibongkar Mabes Polri, untuk memastikan kandungan berbahaya apa saja yang ada dalam wortel tersebut bakal diperiksa dan diteliti oleh tim Labarotaroium Mabes Polri menggandeng BBPOM.

Kombespol Frans Barung Mangera Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) polda Jawa Timur menegaskan hal itu, saat dikonfirmasi suarasurabaya.net di ruang pertemuan Humas Polda Jawa Timur, Senin (21/8/2017).

“Tentunya untuk pemeriksaan kandungan berbahaya apa saja yang ada di dalam wortel tersebut akan diperiksa dan dilakukan penelitian oleh tim laboratorium Mabes Polri bersama BBPOM, dan tim validasi lainnya,” ujar Barung Mangera.

Pada hari Minggu (20/8/2017) Polda Jawa Timur ditegaskan Barung memang melakukan back up Mabes Polri untuk melakukan kegiatan-kegiatan di wilayah Polda Jawa Timur. Informasinya, penggerebekan gudang yang dilakukan adalah tempat menyimpan benih wortel impor dari China.

Dari benih itu dikembangkan dan dibudidayakan di lahan dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kalau sudah dipanen, wortel di kirim ke gudang di Jawa Timur, tepatnya di pergudangan kawasan Romokalisari, Surabaya.

“Kalau locusnya memang ada di dua tempat kan, di Dieng tempat membudidayakan wortel, dan di Surabaya untuk tempat menyimpan atau gudangnya yang kemungkinan juga akan didistribusikan di sejumlah tempat di Jawa Timur,” kata Barung.

Dari penggerebekan di Surabaya, Polisi mengamankan NG pemilik gudang, pada Minggu (20/8/2017) itu dan langsung dibawa ke Mabes Polri dalam rangka pengembangan penyidikan kasus ini.

“Satu orang berinisial NG diamankan Mabes Polri pada 20 Agustus 2017 dan dibawa ke Mabes Polri untuk pengembangan penyidikan,” kata Barung.

Guna memastikan kandungan berbahaya apa saja yang ada di dalam wortel, Barung menegaskan akan ada beberapa pentahapan yang akan dilakukan oleh BBPOM maupun tim laboratorium kesehatan, dan unsur lainnya yang berhubungan dengan validitas bahan pangan dan makanan itu.

“Perlu pemeriksaan laboratorium, meskipun kami sudah melakukan pengambilan sampel guna mengetahui kandungan dalam wortel tersebut. Masyarakat perlu tahu apakah wortel itu berbahaya atau tidak,” kata Barung Mangera.(tok/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs