Wisatawan mancanegara tertarik memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung dengan mendatangi langsung Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
“Saya tertarik menikmati wisata ini selagi saya berlibur di Bali,” kata Thomas Picht wisatawan dari Jerman di Desa Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017) seperti dilansir Antara.
Thomas mengaku tidak terlalu khawatir dengan status awas gunung api setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu.
Pria berkacamata itu datang ke pos pemantau didampingi sopirnya dan mengabadikan pemandangan hijau perbukitan dengan kamera telepon selulernya.
Ia rela berkunjung ke Karangasem dari tempatnya mengingap di kawasan wisata Sanur, Denpasar.
Meski pemandangan Gunung Agung tertutup awan tebal, Thomas mengaku cukup puas karena pengalaman tersebut, kata dia, dapat menjadi bagian sejarah hidupnya di tengah status awas gunungapi itu.
Thomas mengaku penasaran dengan informasi yang dibaca selama ini dari pemberitaan di sejumlah media sehingga menyebabkan ia tertarik mengunjungi Karangasem untuk menikmati Gunung Agung.
Pos Pemantauan Gunungapi di Desa Rendang yang berada dibdetinggian 535 meter di atas permukaan laut itu merupakan salah satu lokasi yang cocok menikmati pemandangan utuh gunung yang berbentuk kerucut itu.
Dari pos ini, masyarakat atau wisatawan dapat menikmati langsung pemandangan gunung dari jarak garis lurus sekitar 12 kilometer.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan pada pengamatan hingga pukul 12.00 Wita, secara visual gunung terlihat asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak.
Jumlah gempa vulkanik dangkal mencapai 89 kali, vulkanik dalam 120 kali dan tektonik lokal 14 kali.
PVMBG merekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian serta tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah gunungapi itu dan di seluruh area di dalam radius sembilan kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timurlaut dan tenggara-selatan-baratdaya sejauh 12 kilometer.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual. (ant/dwi)