Sabtu, 16 November 2024

Video Bohong Soal Gunung Agung Meletus Membuat Warga Panik di Malam Hari

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan video hoaks (bohong) yang menyebar tanggal 22 September lalu membuat masyarakat sekitar Gunung Agung di Bali menjadi panik dan mengevaluasi diri di malam hari.

Saat itu, kata Sutopo, status Gunung Agung meningkat menjadi awas. Berita bohong tidak berhenti hanya video saja, tetapi juga surat darurat dari bupati setempat juga dibuat berita bohong.

“Di media sosial banyak beredar video yang menyebut letusan Gunung Agung. Tidak percaya juga ikut menyebar. Video yang beredar bukan letusan Gunung Agung, tetapi Gunung Sinabung tahun 2015. Kemudian ada juga letusan Gunung Soputan yang disebut letusan Gunung Agung,” ujar Sutopo dalam konferensi Pers di kantor BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (25/9/2017).

“Kemudian beredar juga surat darurat bupati yang memakai materai. Tidak ada itu surat darurat dari Bupati yang menggunakan materai. Bahkan di dalamnya menyebut gunung Agung meletus dan menimbulkan korban jiwa dan kerusakan,” kata dia.

Menurut Sutopo, berita hoaks tidak hanya pada tanggal 22 September saja, tetapi, kemarin hari Minggu (24/9/2017), ada lagi yang menyebut Gunung Agung meletus dan akan berdampak di Jawa Timur.

“Saya tidak tahu, mengapa ya dalam kondisi orang kena bencana kok dipermainkan seperti ini,” ujar Sutopo.

Sutopo menduga, pembuat berita hoaks hanya untuk meningkatkan rating pengunjung di blog nya, sehingga BNPB telah minta Kementerian Komunikasi dan Informatika mem-block akun tersebut.

Dia menjelaskan, bagi masyarakat yang ingin tahu perkembangan terkini Gunung Agung, bisa melihat di aplikasi MAGMA atau di akun magma.vsi.esdm.go.id.(faz/ipg)

Surabaya
Sabtu, 16 November 2024
27o
Kurs