Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) Rabu (5/4/2017) memasuki hari ketiga di SMKN 1 Surabaya, dan nyaris tanpa kendala berarti, termasuk padamnya listrik. Namun demikian generator set (genset) tetap disiagakan mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya pemadaman listrik.
“Tanpa kendala. Termasuk pemadaman listrik. Alhamdulillah. Tetapi kami tetap mensiagakan genset yang sebelumnya memang sudah kami siapkan untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang bisa saja terjadi mendadak,” ujar M. Bahrun Kepala SMKN 1 Surabaya.
Bahrun menegaskan bahwa sejak pertama kali UNBK di SMKN 1 Surabaya digelar, pada tiga tahun lalu, pihaknya memang sudah berkomitmen untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Selain sudah menghubungi dan berkoordinasi dengan PLN, kata Bahrun pihaknya memang sudah menyediakan genset yang seaktu-waktu bisa dioperasionalkan agar pelaksanaan ujian dengan komputer tersebut tetap bisa dilaksanakan tanpa kendala.
“Kami paham bahwa perangkat komputer sangat bergantung pada listrik. Oleh karena itu kami memang sudah mengantisipasinya. Dengan menyediakan genset, harapan kami siswa tidak mengalami kendala saat ujian berlangsung,” kata Bahrun.
Sementara itu, ditambahkan Isa Anshori dari Hotline Pendidikan Surabaya, ketersediaan genset bagia sekolah pelaksana UNBK memang sangat dibutuhkan dan diperlukan. Agar pelaksanaan ujian lancar dan tidak terkendala listrik padam.
“Kalau sekolah menyediakan memang tidak masalah. Tapi bagaimana dengan sekolah yang tidak menyediakan atau tidak punya genset? Sewa genset kan tidak murah? Kalau kemudian saat ujian berlangsung listrik tiba-tiba padam?” kata Isa.
Hal ini, lanjut Isa seharusnya juga menjadi bahan kajian bersama penyelenggara pendidikan di Kota Surabaya dalam kaitannya dengan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ditingkat SMP maupun SMA dan SMK.
“Jika tidak, maka sekolah-sekolah swasta atau sekolah yang nota bene memang tidak memiliki genset atau anggaran khusus untuk sewa genset akan terkendala saat pelaksanaan UNBK. Ini persoalan yang harus ada solusinya, karena menyangkut pendidikan,” kata Isa Anshori saat dihubungi suarasurabaya.net.(tok/ipg)