Sebanyak 60 gajah menggunakan belalai mereka untuk mengambil pisang, melon dan nanas dari keranjang di prasmanan spesial yang digelar di Ayutthaya, Thailand, Senin (13/3/2017) dalam acara perayaan untuk hewan nasional itu.
Seperti dilansir Antara, selama berabad-abad, gajah telah mengangkut para tentara di peperangan, memegang peran kunci dalam upacara kerjaan dan menjadi transportasi untuk industri kayu dan lainnya saat tak ada mesin.
Saat ini mereka lebih menjadi bagian atraksi turis, meski kerap binatang sering diperlakukan buruk, kata aktivis hak asasi.
“Kami berencana mengurangi eksploitasi gajah sebanyak mungkin,” kata Laithongrien Meepan, manajer the Elephant Kraal and Village di Ayutthaya, tempat acara makan itu berlangsung pada Hari Gajah Nasional.
Dalam acara itu, biksu Buddha memercikkan air suci ke sebagian gajah dan pawangnya. Para penonton juga melihat sepasang gajah saling menghunus gading untuk mereka ulang adegan dalam peperangan bersejarah.
Laithongrien mengatakan hampir sepertiga dari gajah di acara itu tidak lagi ditunggangi pengunjung, tapi bisa dielus-elus, dimandikan dan diberi makan.
Ada sekitar 3.700 gajah yang tersisa di alam liar Thailand, sekitar 4.000 sudah dijinakkan, kata organisasi konservasi Inggris EleAid seperti dilansir Reuters. (ant/dwi)