Heru Subrata Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya menilai, Tes Potensi Akademik (TPA) lebih tepat bagi calon siswa Sekolah Dasar.
Hal ini terkait langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melarang tes seleksi bagi calon siswa yang akan masuk ke Sekolah Dasar (SD).
“Tes baca, tulis, dan hitung (Calistung) memang benar dihapuskan. Bahasan Calistung itu sudah lama dibicarakan karena dikhawatirkan anak-anak kehilangan masa bermainnya,” katanya kepada Radio Suara Surabaya.
Dia menjelaskan, tes TPA yang dia maksudkan itu untuk mengukur sampai mana kemampuan verbal, kognitif dan lain-lain dari calon siswa tersebut. “Potensi verbal, logika, kinestetik dan lain-lain itu bisa dilihat, bukan dengan angka-angka,” ujarnya.
Menurut Heru, baca, tulis, dan hitung seharusnya baru diajarkan di jenjang Sekolah Dasar.(iss/ipg)