Ratusan pelajar SMA/SMK di Surabaya mendapatkan pelatihan membuat konten video positif untuk diunggah ke YouTube untuk menangkal hate speech, xenofobia, dan ekstremisme.
Para siswa sekolah menengah atas di Surabaya ini mendengarkan pemaparan materi dari para pembicara yang berkecimpung sebagai kreator konten video YouTube di Koridor, co-working space Siola Lantai 3, Surabaya.
Mereka juga akan mengikuti lokakarya produksi video kreatif, dari cara pembuatan video dengan narasi positif, trik mengedit video, hingga tips memasarkannya di channel YouTube.
Salah satu kelompok kreator YouTube yang akan memberikan pelajaran ini adalah Cameo Project, yang juga menjadi duta duta YouTube Creators for Change.
Seminar bertema “Pentingnya Toleransi di Tengah Keragaman” ini digelar Maarif Institute dan Cameo Project bersama Direktorat Pembinaan SMA dan SMK, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud.
Khelmy K. Pribadi Direktur Program Maarif Institute mengatakan, program ini adalah upaya kreatif Maarif Institute untuk terus melakukan upaya konter terhadap fenomena radikalisme di kalangan anak muda.
“Tujuannya untuk menyebarkan kesadaran toleransi juga empati melalui konten video positif, agar nilai-nilai itu tidak terlupakan oleh generasi muda Indonesia,” ujarnya.
Dia berharap, apabila konten-konten video positif ini tersebar melalui YouTube, akan ada dampak sosial yang luar biasa hebatnya.
Sebab, menurutnya, kreator (video YouTube) Iokal memiliki pengaruh besar. Dari mengedukasi penonton, memberi pengetahuan dan pemahaman baru, juga mengubah cara pandang anak muda dalam melihat dunia.
“Kami berharap ini akan menjadi penangkal terjangkitnya generasi muda Indonesia oleh isu-isu sosial seperti hate speech, xenophobia dan extremism,” kata dia.
Ryan Rahardjo, Tim Public Policy and Government Relations, Google Indonesia mengatakan, kegiatan di Koridor, Surabaya ini bagian dari program YouTube Creators for Change.
“Bekerjasama dengan Maarif Institute dan Cameo Project, kami berharap kegiatan ini bisa menciptakan kreator muda Indonesia yang tidak hanya berbakat tetapi juga mampu menginspirasi masyarakat melalui pesan dan konten video positif,” katanya.(den/rst)