Enam jalur perahu tambang yang menghubungkan Kecamatan Wringinanom, Gresik dan Kecamatan Bolongbendo, Sidoarjo ditutup sementara pasca putusnya sling perahu tambang di Balongbendo, Sabtu (15/4/2017) dan tragedi Wringinanom.
Kompol Sutriswoko Kapolsek Balongbendo Sidoarjo mengatakan, instruksi tersebut sesuai petunjuk Kapolres agar perahu tambang berhenti beroperasi dulu. Dikhawatirkan, jika perahu tambang yang tidak memenuhi syarat terus beroperasi, dapat menimbulkan korban lagi. “Nanti dikumpulkan dulu sama Kapolres termasuk wilayah Sidoarjo lain. Jadi standar perahu yang memenuhi syarat itu bagaimana,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu malam.
Kapolsek mengaku sudah menyampaikan penutupan sementara tersebut di hadapan banyak warga. Disarankan warga lewat jembatan bekas lori yang agak lebar dan sudah diaspal. “Tolong semuanya mengerti. Kalau tadi sampai tenggelam, bagaimana. Untung diberikan selamat. Kan ada jembatan yang aman dan nyaman. Memang jauh lokasinya, tapi keselamatan nyawa lebih utama,” kata Kapolsek.
Untuk diketahui, perahu tambang yang tali slingnya putus, hanya berjarak 200 meter dari TKP pertama. Kedua perahu tersebut milik Suntoro. Menurut Suntoro, selama hampir tujuh tahun beroperasi, kejadian perahu terbalik dan sling putus ini adalah yang pertama kalinya. “Orangnya ndablek. Masalahnya tidak memenuhi syarat. Tidak ada pelampung, tidak ada pegangan, landasannya besi tapi bawahnya tong. Penumpangnya juga melebihi kapasitas,” ujarnya.(iss)