Operasi gabungan Dishub Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya dalam penertiban mobil yang parkir sembarangan di Jalan Airlangga, Rabu (13/9/2017) pagi, sempat membuat pengendara di jalan itu melambatkan laju kendaraan.
Beberapa pengendara, terutama kendaraan roda dua, berupaya menyaksikan apa yang sedang terjadi di lokasi Jalan Airlangga ini. Tapi ada juga, yang tiba-tiba dihentikan oleh petugas polisi.
Adi seorang mahasiswa Unair yang berboncengan motor bersama temannya, kaget ketika dihentikan tiba-tiba oleh seorang polisi yang turut dalam operasi gabungan ini.
Salah satu dari mereka ternyata tidak menggunakan helm. Adi pun sempat bersikeras kepada polisi, bahwa dia keluar kampus mau pulang ke rumah kosnya yang jaraknya tidak terlalu jauh. Di Jalan Dharmawangsa.
“Iya, teman saya tidak pakai helm. Memang enggak bermaksud melanggar, sih. Cuma mau pulang ke kosan, di Dharmawangsa situ,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Adi berpendapat, operasi gabungan yang dilakukan oleh Dishub dan Polisi pagi itu cukup bagus. Secara mendadak.
“Iya, menurut saya bagus, soalnya mendadak,” katanya.
Operasi gabungan ini sebenarnya menyasar kendaraan roda empat yang parkir tidak pada tempatnya. Ada lima mobil yang digembok petugas di Jalan Airlangga.
Di Jalan Airlangga ini, kata Trio Wahyu Bowo Kasi Pengawasan dan Penertiban Dishub Kota Surabaya, memang banyak terjadi pelanggaran. Padahal, petugas Dishub seringkali melakukan operasi rutin di lokasi ini.
Tidak hanya Adi, mahasiswa Unair itu, seorang ibu yang sedang membonceng anaknya juga kena tilang. Ibu itu tampak pasrah ketika polisi menuliskan surat tilang, sementara wartawan mengabadikan momen itu.
Sebenarnya, kata Trio, Dishub juga menyiapkan gembok khusus sepeda motor. Tidak seperti gembok mobil yang berukuran besar, gembok untuk motor seperti rantai yang akan mengaitkan ban dengan body motor.
“Tapi sepertinya, kami melihat belum ada pelanggar dari pengguna sepeda motor,” ujarnya. (den/bid/ipg)