Tahun Depan, Pemkot akan Terapkan Pemantauan Kecepatan dengan CCTV

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya, tilang by CCTV atau penilangan dengan bukti rekaman CCTV akan efektif dilakukan Oktober ini.

“Kemarin Pak Kapolrestabes bilang, per 1 Oktober ini akan mulai mengirim surat tilang. MOU-nya sudah ada. Per 1 Oktober, Pak Kapolrestabes kemarin bilang begitu,” ujarnya, belum lama ini.

Risma mengklaim, dengan adanya CCTV canggih seharga Rp200 juta per unit yang didatangkan dari China itu, angka kecelakaan di Surabaya menurun. “Kejahatan juga turun,” ujarnya.

Risma pun berencana menerapkan fitur pemantauan batas kecepatan kendaraan dengan kamera CCTV itu mulai tahun depan.

“Nanti, tahun depan tak pasang yang kecepatan,” katanya.

Seperti diketahui, CCTV yang telah diuji coba selama sebulan sejak September lalu saat ini hanya mendeteksi tiga pelanggaran. Pelanggaran lampu merah, pelanggaran marka lajur, dan pelanggaran pindah lajur sembarangan.

Termasuk dalam pelanggaran lampu merah itu, kendaraan yang melebihi batas stop line sudah dianggap melanggar lampu merah.

Kombes Pol Mohammad Iqbal Kapolrestabes Surabaya beberapa waktu lalu mengatakan, dampak uji coba tilang by CCTV sudah sangat positif.

“Saya lihat di jalan, sudah tidak Berani lagi melewati stop line. Pengendara ini tidak takut sama polisi, karena pengawasan oleh polisi terbatas. Tapi dengan adanya kamera ini, beroperasinya 24 jam. Dalam satu detik, semua pelanggaran bisa tercatat,” ujarnya.

Dalam kesempatan peluncuran program Honda Safety Riding Kelana Kota Surabaya 2017 persembahan Suara Surabaya Media, di Taman Bungkul, Minggu (1/10/2017) kemarin, Kombes Pol Iqbal mengatakan hal itu.

Saat itu dia mengatakan, pekan ini akan melakukan evaluasi atas uji coba Tilang by CCTV. Menurutnya, bila hasil analisa dari penerapan sistem ini positif maka penilangan segera dilakukan.

“Kalau hasil analisa nanti positif hasilnya, Oktober ini kita lakukan penindakan,” ujarnya.(den)