Suwatik (55) yang berdomisili di Kota Baru Driyorejo ini sudah 1,5 tahun menempati kontrakan yang dijadikan usaha warung kopi di Jl Raya Lakarsantri (pertigaan jalan).
Menurut Kholil (41) teman korban, dalam menjalankan usahanya, Suwatik bekerja sendirian. Dia tidur di kontrakan tersebut sendirian. Hanya kadang-kadang dia pulang ke Driyorejo. Dia biasa buka warungnya mulai pukul 07.00 WIB sampai Pukul 00.00 WIB.
Sri Asih (41) pemilik kontrakan mengatakan, Suwatik memiliki 3 anak. Dua orang bekerja di Korea Selatan dan satu orang membuka usaha berjualan nasi bebek di kawasan Waduk Sepat Lidah Kulon.
“Selama ini yang membantu di warung itu ya Kholil itu. Mengantarkan belanja dan berjualan di warung. Tapi, saat warung tutup dia tidur sendirian,” katanya di lokasi.
Sekadar diketahui, Suwatik ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan luka tusuk pada pukul 10.00 WIB. Saat itu, Kholil (41) teman korban datang ke kontrakan warung milik korban, mendapati pintu warung tidak terkunci, kemudian dia masuk untuk melihat ke kamar korban ternyata kondisi berserakan dan melihat korban sudah tak bernyawa. Kemudian Kholil memanggil tetangga sekitar dan menghubungi Polsek Lakarsantri.
AKBP Leonard Sinambela Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya masih melakukan penyelidikan dengan mentabulasi keterangan para saksi dan hasil pendalaman olah tempat kejadian perkara. Polisi belum bisa menyimpulkan ini kasus pembunuhan murni atau pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. (bid/den/rst)