Sabtu, 23 November 2024

Suprijadi Tempuh Saradan-Surabaya Sehari Semalam, Istirahat di Pos Polisi

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Suprijadi (52 tahun) saat menggendong Yanuar (14) putranya yang lumpuh. Foto: BPB Linmas Surabaya

Di sepanjang perjalanan, Suprijadi mendorong gerobak yang mengangkut Yanuar anaknya dari Saradan Madiun sampai Surabaya ditempuh dalam waktu sehari semalam.

Dia berangkat hari Selasa (17/10/2016) pukul 13.00 WIB sampai Surabaya hari Rabu (19/10/2017) pukul 13.00 WIB. Kalau ditempuh dengan naik bus hanya memakan waktu 4 jam sampai Surabaya.

Di sepanjang perjalanan, Suprijadi biasa beristirahat di Pos Polisi saat malam hari. Dia beristirahat setengah jam di Pos Polisi Kertosono dan Pos Polisi Krian.

Saat Yanuar lapar dan haus dia berhenti ke warung untuk membeli makanan dan minuman. Setiap perjalanan dia membawa uang saku Rp100 ribu sampai Rp150 ribu hasil pemberian orang di kampung atau hasil kerja di sawah.

“Saya mau minta tolong orang ya sungkan (malu, red). Saya dorong saja anak saya sak teko tekone (sampai di tujuan),” katanya.

Tekad Suprijadi mendorong anaknya di atas gerobak buatan sendiri ini karena keterbatasan ekonomi. Selain itu, karena komunikasi Supriadi agak sulit (agak gagap) dia tidak banyak mengeluh, dia mengambil langkah sendiri demi kesembuhan anaknya.

“Saya biasa bekerja keras tapi kerja otot, serabutan. Saya tidak bisa baca, istri saya juga tidak bisa baca. Saya punya tenaga, maka saya gunakan tenaga saya untuk kesembuhan anak saya,” katanya.

Selama di RSUD Dr Soetomo Surabaya, pengobatan Yanuar dibantu oleh saudara Suprijadi yang bekerja di Rumah Sakit tersebut. Karena Suprijadi tidak enak dibantu terus, maka dia putuskan untuk berobat dengan resmi menggunakan administrasi resmi. Saat ini dia akan mengurus KK agar Pemerintah Kota Surabaya yang menawarkan bantuan bisa merealisasikan.

Saat ini, Suprijadi dan istrinya Winarsih bersama Yanuar tinggal di kos-kosan kecil milik Ayu Agustina anak ketiganya di Jl Ki Joyo Astro RT 21 RW 8 Kedung Turi, Taman, Sidoarjo. Kos-kosan ini milik Saikan warga Kedung Turi. (bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs