Surabaya Urban Culture Festival (SUCF) 2017 di Jalan Tunjungan, persembahan dari Suara Surabaya Media, bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dan Polrestabes Surabaya, dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 724, dibanjiri `diserbu` suporter bonek, Minggu (21/5/2017).
Namun, yang mereka `serbu` itu bukanlah untuk membuat keributan. Melainkan, untuk menyemarakkan, keramaian HJKS. Para, suporter bonek ini, juga serbu sebuah stand yang ada di SUCF 2017. Lantaran, banyak menjual merchandise, berbagai jenis. Seperti t-shirt, pin Persebaya, topi, buff, dompet dan masih banyak lagi.
Menurut Yogi Apriyan Rosano, salah satu koordinator bonek yang ikut berdagang menjual aksesorisnya di stand bonek itu ingin menunjukan pada masyarakat. Bahwa, suporter bonek itu juga mempunyai kreativitas, salah satunya dengan menjual aksesoris, mulai dari t-shirt hingga gantungan kunci berlogo Persebaya Surabaya.
“Kreativitas ini yang dilakukan para suporter bonek ini tergabung dalam paguyuban pasar bonek. Produk yang dijual lebih banyak kaos, dengan kata-kata penyemangat Persebaya,” kata Yogi Apriyan Rosana, saat ditemui suarasurabaya.net, di sela menjual merchandise di acara SUCF 2017, Jalan Tunjungan, Minggu (21/5/2017).
Paguyuban pasar bonek itu sendiri, kata pria akrab dipanggil Yogi, yang menjadi membernya cukup banyak, ada sekitar 100 anggota. Mereka semuanya dari berbagai daerah di Jawa Timur yang merupakan suporter bonek, tapi ikut bergabung menjual produknya.
Seperti wilayah Jombang, lebih banyak menjual topi dan aksesoris, kemudian Sidoarjo menjual kaos. Sedangkan, Surabaya sendiri juga lebih banyak menjual berbagai aksesoris, mulai dari pin hingga kaos. Barang yang dijual juga sangat terjangkau, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp100 ribu
“Ternyata, acara SUCF 2017 ini banyak aksesoris yang terjual. Yang paling banyak itu kaos dengan kata-kata penyemangat Persebaya Surabaya, hampir sekitar 400 pcs. Karena, harganya murah, hanya Rp80 ribu hingga Rp100 ribu,” ujarnya.(bry/ipg)