Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Sugito Inspektur Jendral Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebagai tersangka terkait suap opini Wajat Tanpa Pengecualian (WTP).
Selain Sugito, tersangka lainnya adalah Jarot Budi Prabowo pejabat eselon III Kemendes, Rochmadi Saptogiri pejabat eselon I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Ali Sadli auditor BPK.
Keempatnya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK masing-masing di kantor BPK dan kantor Kemendes, Jumat (25/5/2017).
Dari penjelasan Eko Putro Sandjojo Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, terungkap kalau Sugito adalah penggagas dan Ketua Saber Pungli Kemendes.
“Beliau juga termasuk yang punya ide bentuk Saber Pungli, agen perubahan birokrorasi, membentuk satgas internal Saber Pungli. Tadinya hati kecil saya tidak percaya,” ujar Eko dalam konferensi pers di Kantor Kemendes jalan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu petang (27/5/2017).
Dia mengaku sangat prihatin dengan penetapan tersangka pada dua pejabatnya itu, karena selama ini kementeriannya sangat serius melakukan pemberantasan korupsi.
“Saya sangat prihatin mendengar kejadinan itu karena di kementerian saya pemberantasan korupsi benar benar saya tegakkan,” kata dia.
Menurut Eko, dari awal Kemendes mengadakan acara dengan KPK, BPKP dan BPK untuk pencerahan pada semua eselon di kementeriannya, dan sudah tiga kali acara tersebut.
Eko merasa senang karena banyak peningkatan, seperti rating integritas, dari C menjadi B, penyerapan anggaran naik, dan semua bekerja keras untuk mendapatkan opini WTP.
Dengan kejadian ini, Eko akan menyerahkan proses hukum sepenuhnya ke KPK, dan peristiwa ini juga menjadi pelajaran buat kementeriannya agar ke depan lebih baik.
“Dengan kejadian ini, karena telah diputuskan sebagai tersangka, kita akan ikuti aturan yang berlaku. Kita juga berharap dengan kejadiann ini bisa membawa pelajaran buat kita semua untuk kita perbiki lebih baik lagi.(faz/iss/fik)
NOW ON AIR SSFM 100
