Soekarwo Gubernur Jatim memastikan, stok bahan kebutuhan pokok di Jatim cukup sampai Natal dan akhir tahun 2017.
Hanya saja, karena terjadinya bencana banjir di beberapa kawasan di Jatim akibat cuaca ekstrem, dia mengakui distribusi kebutuhan pokok sedikit terganggu.
“Kalau distribusi sedikit terganggu itu pasti. Tapi yang penting harga tidak sampai naik terlalu ekstrem. Seperti karena banjir di Pacitan, beberapa daerah di sekitarnya harga memang agak naik sedikit, tapi yang penting cepat,” katanya.
Ardi Prasetyawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur mengatakan memang terjadi inflasi di Jatim sebesar 0,23 persen.
“Indikasi kenaikan ada pada harga beras dengan berbagai macamnya. Kalau terjadi gejolak yang cukup signifikan, kami akan melakukan operasi pasar,” katanya.
Bilapun gejolak atau lonjakan harga tidak terjadi, Ardi menegaskan, Menteri Perdagangan sudah memerintahkan Dinas dan Bulog agar melakukan operasi pasar.
“Operasi pasar untuk komoditi beras akan tetap kami lakukan sampai akhir tahun meskipun stoknya tidak terjadi masalah. Karena Jatim memang cukup sampai akhir tahun nanti,” ujar Ardi.
Adapun tujuan operasi pasar ini, kata Ardi, untuk menstabilkan harga barang-barang kebutuhan pokok di Jatim.
Data Disperindag Jatim, saat ini harga beras IR64 di pasaran di kisaran Rp10 ribu per kilogram. Sedangkan harga eceran tertinggi beras jenis ini Rp10.500 per kilogram.(den/ipg)