Maskapai Sriwijaya Air membantah ada roda pesawat yang patah saat pesawat penumpangnya Boeing B737-300 dengan nomor penerbangan SJ 570 tergelincir di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Rabu (31/5/2017) pagi.
“Saya tidak mengatakan seperti itu. Itu analisanya siapa, itu akan diinvestigasi oleh yang berwenang,” kata Agus Soedjono Senior Corporate Communications Manager PT Sriwijaya Air Group dilansir Antara.
Agus mengatakan, seluruh analisis kejadian akan dilakukan oleh Tim Independen Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dia memastikan seluruh penumpang yang berjumlah 146 orang telah dievakuasi dan selamat.
“Semua sudah balik. Terkait apakah ada yang luka-luka, saya mungkin belum dapat informasi, tetapi semua selamat. Semua sudah ditangani oleh petugas, kita fasilitasi penumpang, kita sudah informasi sudah diberi kompensasi,” katanya.
Agus menjelaskan kronologi kejadian tersebut, yakni pukul 08.51 WIT pesawat itu telah mendarat dengan normal, namun karena hujan lebat kemudian tergelincir.
Dia menambahkan jarak tergelincirnya pesawat, yaitu sekitar 10 meter.
Akibat kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan menutup sementara Bandara Rendana hingga pukul 09.00 UTC (18.00 WIT).
“Bandara kami tutup sementara, penutupan tersebut untuk memberikan kesempatan pada petugas dan Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi dalam proses evakuasi pesawat ke tempat yang lebih aman dan tidak mengganggu operasional penerbangan. Kami sudah menerbitkan Notam untuk hal tersebut,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara M Pramintohadi Sukarno.
Menurut Pramintohadi, saat ini pihak bandara dan pihak-pihak terkait sedang melakukan proses evakuasi pesawat tersebut dan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara segera lakukan investigasi untuk mengambil langkah koreksi (corrective action). Selanjutnya Tim KNKT akan lakukan investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan.
“Terkait hal tersebut, kami mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan melakukan pelayanan kepada penumpang yang terdampak delay dengan sebaik-baiknya sesuai peraturan yang berlaku,” ujarnya. (ant/bid)