Beberapa anggota DPR RI dan masyarakat pengguna BBM dan pelanggan listrik menilai pemerintah tidak transpsran dan dan ragu-ragu ketika menaikan harga bbm tertentu dan tarif dastar listrik.
Imam Wiranu anggota fraksi Demokratrat DPRI, mengatakan pemerintah menggunakan aji mumpung.
Menurut Imam saat masyarakat terbuai dengan gaya kepemerintahan Jokowi, harga BBM dan TDL dinaikan seenaknya sendiri. Dan ini ditiru oleh polri yang merasa berhasil meringkus terduga teroris dan perampokan di Pulomas, biaya pengurusan STNK langsung digenjot tiga kali lipat.
“Mana yang katanya berpihak pada rakyat,” tanya Imam.
Menanggapi reaksi masyarakat sehubungan kenaikan BBM dan TDL Ignasius Yonan Menteri ESDM mengatakan harga BBM bersubsidi yakni premium, solar dan minyak tanah tifak naik, masih tetap disubsidi pemerintah.
Namun fakta di lapangan, masyarakat mulai kesulitan mendapatkan premium. Bahkan ada beberapa SPBY yang sengaja tidak menjual premium.
Sedangkan yang naik adalah jenis BBM yang digunakan masyarakat yakni pertalite dan pertamax yang masing masing kenaikannya mencapay RP.300,- per liter.
Harga Pertamax dan pertalite sudah disesuaikan dengan mekanisme harga pasar dan sesuai keputusan MK. Jadi tidak ada yang salah, kata Jonan, di Jakarta Jumat (6/1/2017).
Mengenaikan Tarif Dasar Listrik oleh Yonan dikatakan tidak naik tapi PLN hanya mengurangi subsidi bagi pelanggan 900 VA, secara. bertahap. Pelanggan ini sebelum berasal dari pelanggan 450 VA dari kelompok miskin yang mendapat subsidi pememerintah.
Subsidi akan dialihkan untuk pelanggan 450 VA di luar Jawa.
Menurut Jonan langkah ini merupakan upaya pemerintah supaya subsidi tepat sasaran dan untuk pemerataan kesejahteraan yang menjadi program pemerintah tahun 2017. (jos/rst)