
Sepanjang tahun 2016, PT Jasa Raharja Cabang Jawa Timur mencairkan klaim asuransi kecelakaan sebesar Rp280 miliar. Dari angka ini 70 persen diantaranya dibayarkan ke rumah sakit sebagai klaim perawatan korban kecelakaan.
“Untuk tahun 2016, klaim yang kita bayarkan Rp280 miliar atau meningkat Rp30 miliar dari tahun 2015 yang hanya Rp250 miliar,” kata Isman Kepala PT Jasa Raharja Cabang Jawa Timur ketika menemui Bambang Haryo, anggota Komisi VI DPR di Kantornya, Rabu (4/1/2016).
Menurut dia, kenaikan klaim pembayaran mayoritas disebabkan naiknya biaya obat maupun perawatan dari para pasien yang dicover Jasa Raharja.
Sementara itu, dalam kesempatan mengunjungi Kantor PT Jasa Raharja, Bambang Haryo Anggota Komisi VI DPR berjanji akan memperjuangkan kenaikan santunan bagi korban kecelakaan. “Selama ini, biaya santunan hanya Rp25 juta untuk meninggal dan Rp10 juta untuk perawatan atau sakit sangatlah minim,” kata politisi dari Partai Gerindra ini.
Idealnya, kata dia, santunan minimal adalah dua kali lipat dari yang ada sekarang. Apalagi biaya berobat saat ini juga sudah sangat mahal.
Selain itu, Bambang Haryo juga minta Jasa Raharja bisa bekerjasama dengan BPJS sehingga korban kecelakaan secara otomatis selain mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja juga bisa langsung dicover oleh BPJS.
Hal yang sama juga diungkapkan Benjamin Kristianto, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur. Benjamin yang juga dokter di salah satu rumah sakit di Surabaya ini mengatakan jika mayoritas korban kecelakaan mengalami patah tulang dan trauma di kepala.
“Padahal untuk trauma di kepala itu perawatannya minimal sudah Rp20-30 juta. Saya kira asuransi bagi korban kecelakaan memang harus ditingkatkan nilaianya,” ujar Benjamin. (fik/rst)