Sedikitnya 10 orang meninggal dan 20 orang lagi cedera dalam waktu hanya sepekan akibat hujan yang turun di bagian timur-laut Tanzania, Tanga, kata polisi pada Senin (22/5/2017).
Seperti dilansir Antara, Benedict Wakulyamba Komandan Polisi Wilayah Tanga mengatakan, hujan juga telah membuat lebih dari 200 orang kehilangan rumah di wilayah itu.
Menurut dia, 12 rumah hanyut dan 268 rumah masih terkepung banjir.
Ia juga mengatakan air hujan juga menenggelamkan lima mobil dan menghancurkan prasarana jalan sehingga menghalangi lalu lintas antara kabupaten dan wilayah secara umum.
Meskipun mestinya menjadi berkah buat sektor pertanian di Tanzania, hujan lebat yang mengguyur malah menimbulkan kekacauan di banyak wilayah negeri tersebut, kata Xinhua.
Banjir juga merendam banyak jalan serta rumah dan menghancurkan tanaman.
Satu pekan lalu, jalan raya Dar es Salaam-Arusha tak bisa dilewati selama beberapa jam setelah terendam air di sekitar persimpangan Mombo dan Mkumbala di wilayah itu.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa Lushoto masih terputus dari bagian lain negeri tersebut setelah tanah longsor yang disebabkan oleh hujan di Pegunungan Usambara.
Awal Mei, Badan Meteorologi Tanzania (TMA) memperingatkan hujan turun di wilayah pantai dan bagian timur Tanga, Morogoro, Dar es Salaam, Lindi, Mtwara dan Zanzibar akibat dampak Topan Fantala di Samudra Hindia.
Topan itu adalah yang keenam yang menerjang selama musim topan di bagian barat-daya Samudra Hindia yang terjadi antara November dan April. (ant/dwi/ipg)