Lembaga investasi pemerintah Arab Saudi akan membentuk perusahaan investasi hiburan bernilai 2,7 miliar dolar AS (sekitar Rp35,9 triliun) menurut laporan Saudi Press Agency (SPA) pada Rabu (20/9).
Arab Saudi ingin meningkatkan belanja domestik untuk hiburan dan meluncurkan ratusan pusat rekreasi di seluruh kerajaan sebagai bagian dari rencana Visi 2030 guna mengurangi ketergantungan terhadap minyak.
“Dana Investasi Publik sedang dalam proses untuk membangun perusahaan baru untuk bertindak sebagai unit investasi di sektor hiburan yang berkembang di Arab Saudi” menurut SPA.
“Perusahaan tersebut, yang akan memiliki modal awal 10 miliar riyal (sekitar Rp35,5 miliar), akan berperan aktif dalam investasi di berbagai area sektor hiburan.”
Perusahaan yang belum dinamai itu akan berinvestasi di berbagai proyek, termasuk sebuah kompleks hiburan yang akan diluncurkan pada 2019 menurut SPA, menambahkan bahwa itu akan menciptakan 22.000 lapangan kerja sampai 2030.
SPA tidak memberikan penjelasan lebih jauh mengenai proyek tersebut.
Alkohol, sinema dan bioskop saat ini dilarang di Arab Saudi, monarki absolut yang termasuk salah satu negara paling konservatif di dunia.
Vision 2030, rencana diversifikasi ekonomi ambisius yang diungkap April 2016, bertujuan memperluas basis investasi supaya warganya bergantung para pekerjaan sektor swasta ketimbang sumbangan pemerintah.
Ekonomi kerajaan itu merosot akibat pernurunan tajam pendapatan minyak sejak harga minyak mentah turun para pertengahan 2014, memaksa Riyadh memangkas subsidi dan menunda proyek-proyek. (ant/fik)