Jumat, 22 November 2024

Satu dari Lima Peserta Pesta Gay Positif AIDS Tahu Dirinya ODHA

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Para tersangka pesta gay digelandang dari ruang penyidik untuk mengikuti rilis di halaman Mapolrestabes Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Lima dari 14 peserta pesta gay di salah satu hotel di Jalan Diponegoro positif mengidap HIV/AIDS. Ternyata, satu dari lima orang itu tengah jalani terapi pengobatan antiretroviral (ARV).

Hal ini diungkapkan oleh Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, di Humas Pemkot Surabaya, Rabu (3/5/2017).

Artinya, tersangka yang tengah menjalani terapi ARV itu, sudah tahu dirinya mengidap HIV/AIDS (ODHA/Orang Dengan HIV/AIDS), tapi tetap mengikuti pesta gay.

Perempuan yang biasa dipanggil Feny itu menyatakan, padahal, telah jamak diketahui bahwa risiko penularan HIV/AIDS yang paling besar melalui hubungan seksual. Baik lawan jenis maupun sesama jenis.

“Tapi kami belum ada data pasti, mana yang telah menjalani ARV ini. Apakah orang Surabaya, atau dari kota lain,” katanya.

Feny menyebutkan, lima peserta pesta gay yang positif AIDS salah satunya berasal dari Surabaya. Ada juga dari Yogyakarta, Sidoarjo, dan Gresik.

“Kami tetap melakukan pendampingan, tidak hanya untuk warga Surabaya saja, termasuk dari kota lain akan kami dampingi pengobatannya. Tidak bisa kami lepas itu,” ujarnya.

Pesta gay seperti yang telah dibongkar oleh polisi di salah satu hotel di Jalan Diponegoro, Senin (1/5/2017) lalu, diakui oleh Feny, sulit terdeteksi.

Padahal, kasus HIV/AIDS di Surabaya, menurut Feny, masih menjadi fenomena gunung es. Akumulasi pengidap HIV/AIDS di Surabaya selama ini sebanyak 9.873 orang.

Jumlah itu, menurut estimasi Dinkes Surabaya, baru terungkap separuhnya. Yakni 50,9 persen.

Sementara, data pengidap HIV/AIDS di Surabaya saat ini terus menurun sejak 2014 lalu. Dari 953 orang pada 2014 menjadi 933 orang pada 2015, turun lagi jadi 923 orang pada 2016.

“Kalau pencegahan, kami akan meningkatkan pengawasan di RHU (rekreasi hiburan umum) terutama di tempat-tempat hiburan malam,” katanya.

Dinkes Surabaya terus berkoordinasi dengan SKPD lain seperti Satpol PP Surabaya, BPB Linmas, Dinas Pariwisata, dan Polrestabes Surabaya.

“Setiap kali ada sidak, atau bahasa kami cakupan, selalu ada koordinasi. Kami bisa langsung memeriksa, kalau positif kami dampingi pengobatannya,” katanya.(den/dwi)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs