Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden RI merasa difitnah Antasari Azhar mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sesudah membuat laporan ke Bareskrim Polri, Selasa (14/2/2017) siang, Antasari mengatakan kalau SBY tahu banyak soal kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen, yang membuatnya masuk penjara.
Menanggapi tuduhan itu, SBY lewat akun Twitter resminya, langsung membantah.
Dia menyebut fitnah yang disampaikan sehari sebelum Pilkada 2017 itu, memang direncanakan untuk menghancurkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono.
Berikut cuitan Soesilo Bambang Yudhoyono di akun Twitter @SBYudhoyono pada Selasa (14/2/2017) sekitar pukul 18.00 WIB:
Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) *SBY*
Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*
Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*
Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*.
Seperti diketahui, Agus Yudhoyono putra sulung SBY maju sebagai calon Gubernur DKI periode 2017-2022, berpasangan dengan Sylviana Murni.
Presiden RI ke-6 juga menduga, ada aktor-aktor di belakang Antasari Azhar, yang berupaya menghancurkan nama baiknya, mulai bulan November 2016.
Sebelumnya, Antasari bilang kasus pembunuhan yang membuatnya divonis 18 tahun penjara pada tahun 2010, adalah rekayasa.
Dalam pernyataannya Selasa (14/2/2017) siang, mantan jaksa itu juga menyebut nama Hary Tanoesoedibjo, bos MNC Grup, sebagai utusan Cikeas.
Hary Tanoe disebutnya sempat meminta supaya Aulia Pohan, besan SBY yang terlibat kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia, tidak ditahan KPK (rid/iss/ipg)